Konsumsi Susu 2 Liter per Hari Bisa Bantu Tinggi Badan? Ini Kata Ahli Gizi
NU Online · Rabu, 4 Juni 2025 | 11:30 WIB
Suci Amaliyah
Kontributor
Jakarta, NU Online
Pernyataan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengenai kebiasaan minum susu dua liter per hari yang dilakukan kedua putranya sejak kecil menarik perhatian publik. Dadan menyebut, kebiasaan tersebut membuat tinggi badan anak-anaknya kini mencapai 181 cm dan 185 cm.
Benarkah konsumsi susu dalam jumlah besar bisa membuat anak tumbuh tinggi?
Ahli Gizi dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang Fahmy Arif Tsani menjelaskan bahwa postur tubuh seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor, bukan semata dari konsumsi susu.
Baca Juga
Mari Baca Doa Minum Susu
“Faktornya banyak. Dari genetik orang tua, lingkungan, kebiasaan aktivitas fisik atau olahraga yang memacu tinggi badan, dan nutrisi atau kebutuhan gizi yang tercukupi,” kata Fahmy kepada NU Online, Rabu (4/6/2025).
Fahmy menyebut dari aspek gizi susu memang mengandung dua nutrien utama yang penting untuk pertumbuhan, terutama pada masa anak-anak hingga remaja.
Pertama adalah protein, zat gizi makro yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah besar, susu terkandung di dalamnya. Kedua adalah kalsium. Mikro nutrien dalam kandungan susu yang juga berperan dalam meningkatkan tinggi badan antara lain vitamin D dan B12. Namun, kalsium menjadi mikro nutrien utama, selain makro nutrien berupa protein.
“Susu diperlukan ketika asupan dari sumber bahan pangan tidak mencukupi dari kalsium dan protein tadi,” ujar Fahmy.
Susu bukan sumber utama, hanya alternatif
Menurut Fahmy, protein dan kalsium juga bisa didapat dari produk hewani lain seperti daging dan ikan. Susu bisa menjadi alternatif, terutama jika konsumsi produk hewani belum mencukupi.
Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa tidak terlalu urgen harus minum susu, terlebih hingga 2 liter per hari, ketika asupan protein dan kalsium dari produk hewani tercukupi.
Jika protein tidak tercukupi, susu menjadi alternatif. Susu juga bisa bersifat sebagai selingan atau variasi terhadap pemenuhan protein dan kalsium.
Fahmy menyarankan konsumsi susu cukup 200 hingga 400 ml per hari, jika asupan dari lauk pauk sudah seimbang.
Hati-hati konsumsi berlebihan
Fahmy mengingatkan bahwa mengandalkan susu sebagai satu-satunya sumber nutrisi juga bisa berdampak negatif. Sebab dalam susu ada kalsium yang pada orang tertentu saluran pencernaan tidak bisa mentolerir dalam jumlah banyak. Bagi sebagian orang, konsumsi susu berlebihan menimbulkan masalah pencernaan, mulai dari perut kembung hingga diare.
Selain itu, terlalu banyak mengonsumsi cairan dari susu bisa membuat anak merasa kenyang lebih dulu. Hal ini malah mengurangi asupan makanan bergizi lainnya.
Fahmy menekankan bahwa pertumbuhan tinggi badan anak tidak hanya bergantung pada makanan, tetapi juga pada kesehatan umum, imunisasi, dan minimnya infeksi penyakit. Asupan nutrisi memang menjadi faktor utama, tetapi ada faktor lain seperti keturunan, kebiasaan, lingkungan, dan kondisi tubuh yang sehat tidak banyak sakit, termasuk penyakit infeksi diare harus terhindar.
“Termasuk anak-anak memperoleh imunisasi yang lengkap meminimalisir kondisi sakit yang itu kontra produktif pada pertumbuhan," imbuhnya.
Fahmy juga mengingatkan agar masyarakat tidak terkecoh dengan produk yang disebut susu, tetapi sebenarnya hanya mengandung gula tinggi, seperti kental manis.
"Apalagi kalau berlebihan, karena kental manis isinya bukan protein sama kalsium lagi, tapi gula. Alih-alih meninggikan badan malah menambah berat badan," pungkasnya.
Terpopuler
1
Niat Puasa Arafah untuk Kamis, 5 Juni 2025, Raih Keutamaan Dihapus Dosa
2
Menggabungkan Qadha Ramadhan dengan Puasa Tarwiyah dan Arafah, Bolehkah?
3
Takbiran Idul Adha 1446 H Disunnahkan pada 5-9 Juni 2025, Berikut Lafal Lengkapnya
4
Panduan Shalat Idul Adha: dari Niat, Bacaan di Antara Takbir, hingga Salam
5
Khutbah Idul Adha: Mencari Keteladanan Nabi Ibrahim dan Ismail dalam Diri Manusia
6
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
Terkini
Lihat Semua