Jakarta, NU Online
Gempa bumi yang terjadi di Donggala dan Palu Sulawesi Tengah, Jumat (28/9) sore kemarin mengakibatkan terganggunya telekomunikasi.
Untuk memudahkan telekomunikasi, Ketua PW GP Ansor Sulteng, Alamsyah, mengatakan Ansor Sulteng membutuhkan bantuan berupa alat komunikasi radio Handy Talky (HT). Selain itu mereka juga memerlukan BBM dan bahan makanan.
“Titik kumpul Posko Ansor di Pondok Pesantren Tahfidz Baitul Izzah, Padanjese, Palu,” jelas Alamsyah kepada NU Online, Sabtu (29/9) sore.
Ia mengabarkan, diri dan keluarganya dalam keadaan selamat akibat gempa tersebut.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis, akibat gempa dan tsunami Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah, hingga Sabtu, (29/9) pukul 10.00 WIB tercatat ada 48 korban meninggal, 356 luka-luka dan ribuan rumah mengalami kerusakan di Kota Palu. Sedangkan, di Kabupaten Donggala belum mendapatkan data dan informasi.
BNPP memprediksi jumlah korban meninggal dunia dan luka-luka akan terus bertambah, karena evakuasi dan pendataan masih terus dilakukan.
"Memperkirakan bahwa jumlah korban masih terus bertambah. Nanti siang semoga komunikasi bisa dilakukan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di kantor BNPB, Jalan Pramuka, Jakarta Timur. (Kendi Setiawan)