Jakarta, NU Online
PBNU menerima 5 orang perwakilan Komisial Yudisial (KY) yang berkunjung ke kantor PBNU, pada Selasa, (17/4) pukul 15.00.Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj didampingi sejumlah pengurus menerima kunjungan tersebut. <>
Perwakilan dari KY yang dipimpin Imam Anshori Saleh mengatakan bahwa maksud kunjungannya adalah dalam rangka meminta pendapat NU terhadap penegak hukum. Kemudian meminta dukungan dan menjalin hubungan dengan semua pihak; ormas, LSM, “Karena KY itu bekerja sama dengan beberapa lembaga. Karena KY itu kan anggotanya ada 7, hakimnya ada 7 ribu,” ungkapnya.
Jadi, sambungnya, KY itu tidak mungkin bekerja sendiri tanpa bantuan masyarakat, termasuk ormas NU, “Kerjasama dengan NU yang punya jaringan sampai ke pelosok, diharapkan bisa lebih efektif dalam pengawasan penegak hukum,” ujarnya.
Lebih lanjut, KY mengharapkan supaya PBNU bisa turut serta dalam pengawasan hakim, pemberdayaan pengetahuan masyarakat dalam hak-hak berproses di pengadilan supaya masyarakat tahu diperlakukan adil atau tidak adil.
“Kalau diperlakukan tidak adil, masyarakat bisa melakukan perlawanan. Paling tidak, punya keberanian untuk mengadukan kepada Komisi Yudisial, mengadukan hakim,” tegasnya.
Menurut Kang Said, selama ini memang KY masih terkesan “ompong”. Kalau seleksi hakim sudah baik. Karena itu dia mengharapkan supaya KY lebih berwibawa, lebih tajam dan membersihkan hakim-hakim yang nakal.
“Menjadi rahasia umum, penegak hukum dari kepolisian, hakim dan jaksa plus pengacara kurang berwibawa,” tegasnya.
Adanya geng motor, lanjut Kang Said, juga menunjukkan polisi itu lemah, “Itu nggak berwibawa sama sekali. Faktor lain yang selama ini jadi isu juga minimnya gaji hakim. Sementara kasus yang ditangani milyaran, triliunan. Pada zaman Gus Dur, gaji hakim dinaikkan,” paparnya.
“Betul, jawab salah seorang perwakilan dari KY, “Hingga sekarang, gaji itu nggak pernah naik lagi,” ungkapnya,“nah, padahal Gus Dur itu mau naikkin lagi. Tapi keburu dituruni,” keluh Kang Said.
Redaktur: Mukafi Niam
Penulis : Abdullah Alawi
Terpopuler
1
Panduan Shalat Idul Adha: dari Niat, Bacaan di Antara Takbir, hingga Salam
2
Takbiran Idul Adha 1446 H Disunnahkan pada 5-9 Juni 2025, Berikut Lafal Lengkapnya
3
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
4
Khutbah Idul Adha: Mencari Keteladanan Nabi Ibrahim dan Ismail dalam Diri Manusia
5
Terkait Polemik Nasab, PBNU Minta Nahdliyin Bersikap Bijak dan Kedepankan Adab
6
Khutbah Jumat: Meraih Hikmah Kurban di Hari Raya Idul Adha
Terkini
Lihat Semua