Bandung, NU Online
Ditengah kesibukannya sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi ternyata masih meluangkan waktu untuk melanjutkan pendidikannya di Program Studi Magister Kebijakan Publik, Universitas Padjadjaran, Jumat (12/5). Menteri termuda di Kabinet Kerja Jokowi ini mengaku hanya komitmen yang kuatlah yang bisa membuatnya menyelesaikan semua tahapan dalam pendidikannya.Â
"Saya selalu berusaha menyelipkan jadwal kuliah diantara semua agenda kunjungan kerja ke luar kota. Cukup menantang memang, tapi selama ini bisa disiasati," ujarnya sambil saat ditanyakan strategi menyesuaikan jadwal kuliah dengan kesibukannya sebagai menteri.
"Ternyata saya masih deg-deg-an juga nih, doakan semua berjalan lancar, ya!" ucapnya saat ditemui disela-sela persiapannya menghadapi sidang ujian tesis S2 nya.
Imam yang dulu menamatkan pendidikan sarjananya di IAIN Sunan Ampel Surabaya, pada jurusan Tarbiyah ini, mengaku keinginan melanjutkan kuliah ini didorong oleh kebutuhan Kementerian yang dipimpinnya saat ini. "Ternyata saya butuh ilmu lebih luas dan lebih dalam lagi untuk mengurus ini semua. Karena tantangannya dan isunya banyak, makanya saya merasa perlu kembali ke bangku kuliah," ujarnya.
Judul tesis yang diajukannya pun tidak jauh dari apa yang diurusnya sebagai Menpora, yakni Evaluasi Kebijakan Sistem Keolahragaan Nasional oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Studi Kasus Pengelolaan Sepakbola Nasional oleh Kemenpora dan PSSI. Selain karena tuntutan kelembagaan, keinginan untuk memberikan contoh dan inspirasi bagi anak-anak muda untuk melanjutkan pendidikan lebih tinggi juga makin menguatkan tekadnya untuk menyelesaikan pendidikan dengan baik.
"Saya merasakan sekali, apa yang dulu saya pelajari, pengalaman saya saat sebagai mahasiswa dulu dan sekarang, sangat jauh berbeda. Jadi Mahasiwa S1 itu enak, waktunya banyak luang, karena fokus kuliah dan berorganisasi sekarang tantangannya lebih besar," ujar Imam.Â
"Saya yakin bisa selesai studi ini, semoga kelak teman-teman dan anak-anak saya bisa terus sekolah yang lebih tinggi," harapnya. (Red-Zulfa)