Nasional

Kisah Kecintaan Pendiri IPNU terhadap Buku

NU Online  ·  Rabu, 15 Maret 2017 | 09:00 WIB

Sleman, NU Online
Kiai Tolchah Mansur, pendiri Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), adalah orang yang cinta dengan buku. Menurutnya, dengan membaca buku, kita bisa jalan-jalan ke tempat-tempat yang tidak bisa dijangkau oleh fisik kita. Dengan membaca buku, kita bisa menambah pengetahuan.

Hal demikian disampaikan putra KH Tolchah Mansur, H Romahurmuziy, dalam acara Pidato Kebangsaan dengan tema “Meneguhkan Peran Pelajar dan Santri dalam Memperkokoh NKRI”, Selasa (14/3) malam di Sleman.

“Saking cintanya dengan buku, Kiai Tolchah itu pernah berkata, orang yang paling bodoh itu orang yang meminjamkan bukunya kepada orang lain. Tetapi ada orang yang lebih bodoh lagi yaitu orang yang meminjam buku dan mengembalikannya,” kelakarnya yang disambut gelak tawa peserta.

Secara syariah, lanjut pria yang akrab disapa Gus Romi itu, apa yang dikatakan ayahnya salah. Tapi hal itu sebagai bukti bahwa Kiai Tolchah mencintai buku.

Pada kesempatan tersebut, Gus Romi juga menceritakan bahwa Kiai Tolchah juga seorang kiai yang terbuka terhadap ilmu-ilmu umum.

“Meski dari keluarga pesantren, Bapak melarang anak-anaknya sekolah di madrasah dan mondok. Bapak bilang, ‘biar saya saja yang langsung mengajari anak-anak saya ilmu agama,’” ujar Gus Romi menirukan ucapan Kiai Tolchah Mansur.

Selain berbicara tentang Kiai Tolchah, Gus Romi juga mengajak anak-anak IPNU agar peka terhadap permasalahan bangsa, termasuk propaganda kaum anti-Pancasila yang semakin menguat.

“Kalau mereka mengampayekan khilafah islamiyah berarti mereka anti-Pancasila. Ini berbahaya kalau kita tidak peka,” tandas Gus Romi.

Acara yang dimulai pukul 20.00 WIB tersebut merupakan rangkaian acara kegiatan ziarah pendiri IPNU di Yogyakarta yang diselenggarakan oleh Pimpinan Pusat IPNU bekerja sama dengan Pondok Pesantren Sunni Darussalam Sleman, DI Yogyakarta. Esoknya, mereka berziarah dan membaca doa bersama untuk Pendiri IPNU, Kiai Tolchah Mansur di kompleks makam keluarga besar Kiai Munawwir. (Nur Rokhim/Mahbib)