Nasional SOSOK

Kisah Efi Afifah, Siswi SMK NU Banat Kudus yang Karya Fashionnya Mendunia

Rab, 17 Mei 2023 | 10:00 WIB

Kisah Efi Afifah, Siswi SMK NU Banat Kudus yang Karya Fashionnya Mendunia

Efi Afifah, siswi SMK NU Banat Kudus, Jawa Tengah saat menyiapkan salah satu produk fashion karyanya yang dibawa dalam pameran dagang & Fashion Show di Hong Kong, Selasa (9/5/2023) lalu. (Foto: Dok. SMK NU Banat Kudus)

Jakarta, NU Online

Efi Afifah adalah putri seorang buruh yang kini duduk di kelas 12 SMK NU Banat Kudus, Jawa Tengah. Ayahnya adalah seorang buruh bangunan dan ibunya berprofesi sebagai buruh pabrik. Namun hal ini tidak menyurutkan semangatnya untuk dapat membanggakan kedua orang tuanya melalui sebuah prestasi yang diraihnya di Hongkong.


Ia berkesempatan menjadi satu-satunya peserta designer muda yang masih menyandang status pelajar, karena ia mampu menjadi juara ke-2 Modest Young Designer Competition 2023 yang kemudian mendapatkan hadiah beasiswa untuk memamerkan produknya di Hongkong.


“Saya selalu ingat pesan dari orang tua untuk menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain serta menjadi diri sendiri. Mereka juga berpesan agar saya dapat membuktikan semua itu dengan bakat dan prestasi, serta mengejar cita-cita yang saya inginkan,” ungkapnya kepada NU Online, Selasa (16/5/2023).


Anak ketiga dari empat bersaudara itu mengaku bercita-cita ingin menjadi seorang fashion designer. Sehingga setelah merampungkan pendidikannya di SMK NU Banat, ia ingin langsung terjun di dunia industri fashion dengan mengembangkan brand yang dapat dikenal oleh masyarakat hingga mancanegara.


Efi mengaku perjalanannya begitu panjang dan tidak mudah dalam mengikuti perhelatan Fashion Week 2023 beberapa waktu lalu di Hongkong. Awalnya saat ia magang berkesempatan mengikuti kompetisi, sehingga pada waktu itu benar-benar harus bisa membagi waktu antara menyelesaikan tugas dan mendesain. 


“Alhamdulillah masuk menjadi 15 finalis yang diminta untuk mewujudkan desain tersebut dalam bentuk baju, dari situlah kemudian saya mendapat kesempatan untuk memamerkan produk di Hongkong. Di saat yang sama juga sedang ada jadwal ujian sehingga saya terpaksa mengikuti susulan,” tuturnya.


Di sana ia membawa 26 produk busana buatannya, dengan 6 busana yang dipamerkan saat fashion show dan 20 produk busana yang disediakan untuk pameran. Meski dengan waktu pengerjaan selama 3 minggu ia mampu menyelesaikannya hingga mengundang ketertarikan para konsumen mancanegara.


Dukungan penuh sekolah 

Sebagai sekolah yang fokus pada bidang tata busana, SMK NU Banat Kudus memberikan dukungan penuh kepada setiap siswinya untuk dapat berprestasi baik di kancah nasional maupun internasional.


Menurut pengakuan Efi, para guru setia membimbing dan mendampinginya dari awal hingga saat acara Fashion Week 2023 di Hongkong. “Bahkan ibu guru menemani saya ke Hongkong dan rela meninggalkan keluarganya, padahal waktu itu sedang lebaran idul fitri,” ucap Efi.


Dihubungi secara terpisah, Kepala SMK NU Banat Kudus, Lilik Muflikah mengaku memang memiliki target untuk selalu berprestasi di tingkat nasional maupun internasional dalam setiap tahunnya. 


“Alhamdulillah dengan kerja keras dan kerja sama antara sekolah dan siswi-siswi sejak tahun 2015 hingga 2023 SMK NU Banat Kudus mampu berprestasi di setiap tahunnya hingga mancanegara seperti Hongkong, Jepang, Paris dan Singapura,” tegas Lilik.


Ia mengaku bahwa SMK NU Banat memiliki kekhasan dalam produk yakni modest wear yang dapat digunakan oleh orang yang berhijab maupun non hijab namun tetap terlihat sopan. Hal ini menjadikan busana-busana yang diproduksi oleh siswi-siswi SMK NU Banat dapat diterima oleh pasar dan masyarakat.


“Selama ini produk banyak diterima pasar dan banyak yang memesan kembali. Kami menjualnya melalui butik Zelmira milik SMK NU Banat dan juga online yang bekerja sama dengan salah satu e-commerce,” tandas Lilik.


Kontributor: Afina Izzati

Editor: Fathoni Ahmad