Kiai Yusuf Chudlori: Manfaatkan Media sebagai Sarana Dakwah Aswaja
NU Online Ā· Senin, 23 Februari 2015 | 03:01 WIB
Magelang, NU Online
Kemajuan teknologi dalam bidang informasi, komunikasi, dan transportasi begitu cepat. Sekarang ini ada begitu banyak cara yang bisa dilakukan untuk menyebarkan nilai-nilai Islam. Banyak media yang bisa digunakan untuk mendukung kelangsungan kegiatan dakwah, seperti, internet, radio, televisi, lagu, dan media cetak. Oleh sebab itu, manfaatkan media sebagai sarana dakwah Aswaja.<>Ā
Demikian disampaikan oleh KH Yusuf Chudlori atau Gus Yusuf dalam acara Forum Silaturrahim Nasional (FORSILATNAS) IV Persaudaraan Profesional Muslim (PPM) Aswaja di Pondok Pesantren Entrepreneur (partner) Asrama Pendidikan Islam (API) Tempuran Magelang, Jawa Tengah, Jumat-Sabtu (20-21/2).
Kemajuan yang begitu dahsyat itu, lanjut Gus Yusuf, menuntut para ulama, dai dan umat Islam umumnya untuk pandai-pandai memanfaatkan media sebagai sarana dakwah, dengan begitu pesan yang akan disampaikan akan sampai kepada umat (audiens) dan jangkauanya bisa lebih luas, bisa menyasar ke jutaan orang.Ā
"Selain itu juga tidak terpatok pada ruang dan waktu, berbeda hanya dengan dakwah yang dilakukan secara face to face (berhadapan langsung) atau dalam forum-forum pengajian, paling hanya segelintir orang saja yang menerima pesan dakwah," katanya.
Gus Yusuf juga menekankan pentingnya penguasaan Informasi Teknologi (IT) dan dinamisasi dunia maya bagi para santri dan warga nahdliyin lainnya guna menyiarkan Islam rahmatan lil 'alamin ala ahlussunnah wal jama'ah.
"Saya prihatin sekarang ini banyak ulama belum sadar media, dari perkumpulan dan gerakan media yang muncul dari anak-anak muda NU ini, saya berharap kesadaran media tumbuh di kalangan ulama, supaya dakwah tidak monoton dan bisa dinamis mengikuti tuntutan zaman," tandasnya.
Ketua PPM Aswaja, Hari Usmayadi mengatakan, kita senantiasa mendorong santri untuk melek media, bisa memanfaatkan IT sebaik mungkin untuk kepentingan dakwah, selain itu mendorong jiwa entreprenuer di kalangan santri, terlebih di wilayah Magelang dan sekitarnya.
"Jiwa entrepreneur harus kita tanamkan di kalangan pesantren supaya santri punya bekal keterampilan sehingga ketika keluar dari pesantren sudah siap untuk terjun di masyarakat, sudah saatnya harus muncul pengusaha muslim yang hebat," katanya.
Sementara itu, sekretaris PPM Aswaja yang juga sebagai panitia Mukhlisin Ahlis melaporkan, pertemuan kali ini merupakan yang keempat, yang sebelumnya telah di gelar di Universitas sains Al Quran (UNSIQ) Wonosobo, Pondok Pesantren Raudlatut Tholibien Leteh Rembang asuhan KH. Mustofa Bisri atau Gus Mus, dan Pondok Pesantren Salafiyah Assyafiyyah Situbondo Jawa Timur.Ā
Acara dihadiri oleh Pemimpin Redaksi NU Online, Savic Ali dan peserta utusan dari beberapa kota antara lain Situbondo, Surabaya, Yogyakarta, Solo, Semarang, Kudus, Jepara, Pati, Jabodetabek, dan Nusa Tenggara Barat (NTB). (Ahsan Fauzi/Fathoni)
Terpopuler
1
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
2
Khutbah Idul Adha: Menanamkan Nilai Takwa dalam Ibadah Kurban
3
Bolehkah Tinggalkan Shalat Jumat karena Jadi Panitia Kurban? Ini Penjelasan Ulama
4
Khutbah Idul Adha: Implementasi Nilai-Nilai Ihsan dalam Momentum Lebaran Haji
5
Khutbah Idul Adha Bahasa Jawa 1446 H: Makna Haji lan Kurban minangka Bukti Taat marang Gusti Allah
6
Khutbah Idul Adha: Menyembelih Hawa Nafsu, Meraih Ketakwaan
Terkini
Lihat Semua