Nasional

Kiai Said Tekankan Nilai-nilai Universal dalam Beragama

NU Online  ·  Selasa, 1 Mei 2018 | 08:20 WIB

Kiai Said Tekankan Nilai-nilai Universal dalam Beragama

Kiai Said (dua dari kiri)

Bogor, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siroj mengatakan, dialog antarulama dan intelektual harus menekankan pada nilai-nilai agama yang universal. Menurutnya apabila pertemuan ulama hanya memperdebatkan syariat, akan berujung pada pertentangan.

Persoalan syariat seperti jumlah rakaat shalat tarawih pun memancing perdebatan. Tetapi jika bicara nilai-nilai universal, bukan hanya agama Islam, bahkan semua agama pun memiliki dan mengajarkannya. Semua agama mengajarkan akhlak dan nilai-nilai kemanusiaan.

“Tolong menolong, damai, semua agama bilang itu. Itu yang harus kita bangun,” kata Kiai Said di hadapan wartawan usai menghadiri pertemuan High Level Consultation of World Muslim Scholars On Wasatiyyah Islam (HLC-WMS) di Bogor Jawa Barat, Selasa (1/5).

Kiai Said menyebut dari sisi peradaban dan budaya, Indonesia jauh lebih bermartabat daripada negara lain. Indonesia mempunyai budaya yang sangat ramah, santun, dan tawadhu. Orang-orang muda menjunjung rasa hormat kepada orang tua. Demikian juga orang tua menyayangi kepada yang lebih muda. 

Keadaan sebaliknya justru terjadi di Timur Tengah, karena yang muda melawan yang tua; yang tua meninggalkan yang muda.

“Maka mudah sekali perang dan bunuh-membunuh,” ujar Pengasuh Pondok Pesantren Al-Tsaqafah Ciganjur, Jakarta Selatan ini.

Pertemuan antarulama dan intelektual dinilai sangat penting. Oleh karena itu, ia menyambut baik pertemuan HLC-WMS yang juga dihadiri Grand Syekh Al-Azhar, Ahmad Muhammad Ahmad Ath-Thayyeb.

Ia mengutip pernyataan Grand Syekh bahwa pemahaman Islam wasathiyah harus membangun kesejahteraan dunia, namun tidak meninggalkan iman. “Iman dan bekerja, iman, dan amal,” tegas Kiai Said.

Forum juga dihadiri tokoh ulama dan cendekiawan dari Uni Emirat Arab, Kuwait, Lebanon, Suriah, Aljazair, Singapura, Filipina, India, Bangladesh, China, Australia, Perancis, Kanada, Amerika Serikat, Brunei Darussalam, Jepang, Thailand, Malaysia, Arab Saudi, Uzbekistan, Inggris dan Rusia.
 
Salah satu agenda dalam forum tersebut adalah silaturahim Grand Syekh Al-Azhar di Gedung PBNU, Kramat Raya, Jakarta Pusat, Rabu (2/5) besok. (Kendi Setiawan/Fathoni)