Kiai Said: Sebagai Mayoritas, Muslim Indonesia Hormati Pemeluk Agama Lain
NU Online · Kamis, 27 Februari 2020 | 10:45 WIB
Demikian disampaikan Kiai Said di hadapan Sekretaris Jenderal Rabithah Alam Al-Islami (Liga Muslim Dunia) Syekh Muhammad bin Abdul Karim Al-Issa di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (27/2) siang.
“Toleransi tidak bisa hanya diucapkan, tetapi diwujudkan dalam praktik keberagamaan sehari-hari. Kami Nahdlatul Ulama memulai dari diri sendiri,” kata Kiai Said.
Pengasuh Pesantren At-Tsaqafah Ciganjur, Jakarta Selatan ini, mengatakan bahwa mayoritas pada umumnya di berbagai negara bersifat otoriter terhadap pihak yang lemah. Mayoritas memanfaatkan kekuatannya untuk melemahkan pihak minoritas.
“Biasanya mayoritas menindas minoritas. Partai mayoritas menindas partai minoritas. Kami Muslim di Indonesia mayoritas, tetapi menjaga minoritas. Kami tidak menyakiti minoritas,” kata Kiai Said.
Ia menambahkan, kunjungan seperti ini biasa disebut silaturrahim dalam bahasa agama. Ucapan salam, jabat tangan, bertukar kabar, dan perbincangan merupakan bentuk konkret silaturahim. Tetapi, menurutnya, semua itu tidak cukup.
“Silaturahmi bukan hanya mengucap salam dan berjumpa. Tetapi setelah itu adalah silatul fikr. Silatur ruh, ini yang paling penting. Ada dialog pemikiran. Ada perjumpaan kebudayaan,” kata Kiai Said.
Sekretaris Jenderal Rabithah Alam Al-Islami (Liga Muslim Dunia) Syekh Muhammad bin Abdul Karim Al-Issa mengapresiasi keberagaman di Indonesia yang harmonis. Ia menyampaikan, Indonesia terdiri atas beragam agama, budaya, bahasa, dan etnis.
“Indonesia berhasil dan menjadi contoh harmoni,” kata Syekh Muhammad.
Kalau berbeda, maka setiap orang harus menghormati perbedaan tersebut dari segala sisi. Setiap negara memiliki undang-undang, budaya, dan agama, kata Syekh Muhammad. Ia juga mengajak umat Islam untuk menghargai pemeluk agama lain yang hidup berdampingan dengan umat Islam.
“Kita harus saling menghargai. Islam adalah agama rahmat dan perdamaian. Islam menghargai agama lain,” kata Syekh Muhammad.
Pewarta: Alhafiz Kurniawan
Terpopuler
1
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
2
Khutbah Idul Adha: Menanamkan Nilai Takwa dalam Ibadah Kurban
3
Bolehkah Tinggalkan Shalat Jumat karena Jadi Panitia Kurban? Ini Penjelasan Ulama
4
Khutbah Idul Adha: Implementasi Nilai-Nilai Ihsan dalam Momentum Lebaran Haji
5
Khutbah Idul Adha Bahasa Jawa 1446 H: Makna Haji lan Kurban minangka Bukti Taat marang Gusti Allah
6
Khutbah Idul Adha: Menyembelih Hawa Nafsu, Meraih Ketakwaan
Terkini
Lihat Semua