Jakarta, NU Online
Pondok pesantren Luhur Al-Tsaqafah yang berada di bawah Yayasan Said Aqil Siroj menggelar wisuda Ke-3 pada Sabtu (5/5), bertempat di halaman Pondok Pesantren Luhur Al-Tsaqafah Ciganjur Jakarta Selatan.
Sebanyak 41 wisudawan berhasil menyelesaikan pendidikanya selama 3 tahun di Pesantren dengan kewajiban yang sangat berat, seperti kewajiban Tahfidh, kewajiban berbahasa asing, kewajiban memperdalam kajian turats atau kitab kuning dan kewajiban menguasai teknologi serta sains.
Kiai Said Aqil Siroj, selaku pengasuh Pondok Pesantren Luhur Al-Tsaqafah menyampaikan bahwa santri harus menguasai segalanya.
"Bukan saatnya santri hanya bisa mengaji, tapi sudah masanya santri mampu mengemban estafet perjuangan dengan menguasai semua lini. Santri bukan hanya bisa membaca kitab dan menghafal Al-Qur'an namun wajib juga menguasai berbagai bahasa asing" tutur Pengasuh Pondok yang juga Ketua Umum PBNU itu.
Di acara wisuda santri luhur Al-Tsaqofah, Kiai Said menyampaikan beberapa pesan penting kepada para wisudawan.
"Saya berpesan kepada semua wisudawan, ketika kalian nanti sudah berperan di masyarakat tolong perhatikan tiga hal ini. Entaskan kemiskinan, berbuatlah kebaikan dan damaikanlah setiap pertikaian yang timbul dimasyarakat. Karena peran apapun yang kalian capai akan percuma jika tidak memperhatikan pesan Al-Qur'an ini" kata Kiai Said.
Acara ini dihadiri juga oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, beberapa jajaran Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dan beberapa tokoh masyarakat sekitar. (Red: Muiz)