Nasional

Kiai Said: NU Harus Ikut Tentukan Kebijakan Negara

NU Online  ·  Sabtu, 25 Agustus 2018 | 15:30 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menegaskan bahwa sudah saatnya bagi NU untuk turut menjadi penentu kebijakan di pemerintahan dalam upaya membangun bangsa dan negara. 

"Sudah saatanya, ke depan NU harus menjadi shohibul qoror, ikut menentukan kebijakan negara," kata Said di Jakarta Pusat, Jumat (24/8).

Optimisme Kiai Said didasarkan atas banyaknya jumlah sarjana yang ada di lingkungan NU, yakni lebih dari 350 guru besar dan 900 doktor dari berbagai latar belakang ilmu pengetahuan yang menjadi anggota dan aktif di ISNU.

"Paling banyak sarjana di lingkungan NU itu baru sekarang," ucap Kiai Said.

Jumlah sarjana yang banyak itu merupakan sebuah kemajuan karena saat awal-awal reformasi, bahkan saat orde baru, sarjana di lingkungan NU yang memiliki kapasitas keilmuan di luar agama Islam sangat langka.

"Susah cari sarjana dari NU. Paling ada sarjana agama lah, yang bangsa teknik gak ada," ucap Kiai Alumnus Universitas Ummul Qura Mekkah, Arab Saudi itu.

Kelangkaan tersebut dibuktikan saat KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur menjadi presiden. Menurutnya, saat itu, susah mencari orang-orang yang pantas menduduki jabatan di perusahaan-perusahaan yang ada di bawah naungan BUMN.

"Waktu Gus Dur jadi presiden tahun 1999, cari sarjana di lingkungan NU gak ketemu, cari calon yang pantas jadi direktur BNI, BRI gak ketemu, cari yang pantes jadi direktur Telkom gak ada. Ya sudah kalau yang dari keluarga NU dicari gak ada kalau gitu dari simpatisan NU, tapi gak ada juga, ya sudah yang tau simbolnya NU, nah itu baru ada, baru ada itu," terang Kiai Said. (Husni Sahal/Abdullah Alawi)