Jakarta, NU Online
Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj mengatakan kemampuan bersyukur sebagai perilaku bijak dan bernilai. Dikatakan Allah SWT telah memberikan sebuah wisdom atau kebijakan berupa hikmah cahaya yang ada dalam hati kepada Lukman.
“Apa isinya? Agar kamu bersyukur kepada Allah,” terang Kiai Said saat memberi sambutan peresmian pembangunan dan renovasi Gedung PBNU 2 di Jalan Taman Amir Hamzah, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (5/4) sore.
(Baca: PBNU Resmikan Pembangunan dan Renovasi Gedung Baru)
Menurut Kiai Said orang yang bisa bersyukur kepada Allah merupakan orang yang telah mendapatkan kebijaksanaan yang posisinya berada di atas ilmu dan logika.
Bersyukur juga sebagai sikap bijak karena datangnya dari hati yang bijak sehingga mampu bersyukur kepada Allah.
“Barangsiapa bersyukur kepada Allah, hakikatnya bersyukur kepada diri sendiri. Karena dalam diri setiap manusia merupakan manifestasi wujud Allah yang absolut,” terang pengasuh Pesantren Atsaqafah Ciganjur, Jakarta Selatan ini.
Di lain pihak, sambung Kiai Said, barangsiapa mengkhufuri nikmat, hal itu dikembalikan atau terserah kepada manusia bersangkutan.
“Allah tidak butuh kesyukuran manusia. Allah tidak butuh pujian. Allah tetap Maha Kaya, Maha Terpuji,” tegasnya.
Kaitannya dengan pembangunan dan renovasi Gedung PBNU yang hari itu diresmikan, menurut Kiai Said adalah bentuk kesyukuran warga NU.
(Baca: Rais Aam Ungkap Lengkapnya Fasilitas Perkuat Kiprah NU)
Pembangunan dan renovasi Gedung PBNU 2, disebut Kiai Said tidak membebankan kepada APBN dan APBD, melainkan merupakan bantuan dari simpatisan NU. Penggunaan bantuan juga dilaporkan secara transparan sebesar apa pun nilai bantuan tersebut.
“Semoga bagi yang membantu (pembangunan dan renovasi), Allah akan membalas, baik setelah wafatnya maupun selama hidupnya,” doa Kiai Said. (Kendi Setiawan)