Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj mengatakan, kebesaran NU tidak akan berkurang hanya karena cacian atau fitnah.
“Jangan khawatir kebesaran NU tidak berkurang hanya karena fitnah dan adu domba,” kata Kiai Said dalam acara bedah buku NU Penjaga NKRI di Gedung PBNU, Selasa (10/4).
Dalam beberapa waktu terakhir, 'serangan' terhadap NU datang bertubi-tubi. Banyak fitnah dan tuduhan yang tidak benar yang dialamatkan kepada organisasi yang didirikan pada 1926 ini. Termasuk terakhir yang paling menghebohkan adalah soal isu NU menerima dana 1,5 triliun dari pemerintah.
Lebih lanjut, Kiai Said menjelaskan bahwa NU menjaga Indonesia dalam tiga hal. Pertama, geografi. Pada masa kolonialisme, kiai-kiai NU sangat keras menentang Belanda dan Jepang. Mereka mempertaruhkan keringat dan nyawa demi kemerdekaan Indonesia. Setelah merdeka, semangat NU dalam menjaga keutuhan wilayah NKRI tidak kendor. NU selalu terdepan dalam menghadang kelompok separatis.
Kedua, budaya. Kiai Said menyebutkan, selain menjaga Islam, NU juga berperan dalam menjaga budaya Indonesia. Baginya, budaya merupakan identitas suatu bangsa. Jika suatu bangsa kehilangan budaya, maka bangsa tersebut kehilangan identitas diri.
“Untuk apa menjaga geografi, kalau budayanya hilang,” jelasnya.
Ketiga, menjaga sumber daya alam. Kiai Said menyayangkan ada segelintir orang yang menguasai tanah jutaan hektar, sementara di pihak lain ada seseorang yang tidak memiliki tanah walau hanya sejengkal pun. Maka dari itu, NU memiliki tanggung jawab untuk menjaga pemerataan sumber daya alam. (Muchlishon)