Blitar, NU Online
Bermodal bondo nekad (Bonek) akhirnya Kholid mampu menembus gudang di Pelabuhan Perak dan mendapatkan kepercayaan dari pabrik olahan coklat dengan mensuplai 3,2 ton setiap bulan bahkan saat ini sudah mampu mensuplai sekitar 300 ton setiap bulan.
Tahun 2000 di umurnya yang masih 27 tahun ia sudah berani mencalonkan diri sebagai Kepala Desa namun malang ia harus mengalami kekalahan. Tak hanya itu kekalahan dalam kontestasi kepala desa juga berlanjut pada jatuhnya bisnis ayamnya yang saat itu sudah berjumlah 5000 ekor.
Akibat flu burung, bisnis ternak ayamnya gulung tikar. Di saat jatuh seperti ini, Kholid Mustofa memutuskan untuk menikah dengan wanita cantik asal Desa Plosorejo Kecamatan Kademangan. Ia sangat bersyukur karena di saat ia jatuh habis-habisan ada wanita yang mau ia nikahi.
Langkah Kholid tidak saja dikenal sebagai pengusaha kakao, Ia juga dikenal sebagai pioner munculnya desa wisata di Kabupaten Blitar, bisa dikatakan adanya Kampung Coklat mampu menginspirasi banyak desa untuk berbenah memajukan desanya dengan pariwisata.
Tidak hanya itu, ratusan produk UKM ia tampung di outlet Kampung Coklat. Tidak hanya berbisnis, namun Kholid tetap melakukan pemberdayaan kepada ratusan UKM ini, produk-produk UKM ia kontrol agar produk UKM dapat lebih maju baik dari sisi kemasan, rasa dan kualitas. Saat ini Kampung coklat sudah memiliki ratusan pekerja dan memberikan dampak ekonomi kepada warga sekitar.
Kholid tidak hanya sukses di bidang entrepreneur, namun sebagai aktivis NU tulen Kholid Mustofa juga sukses ikut serta dalam membangun Yayasan Yasin Yusuf.
Yayasan Yasin Yusuf adalah yayasan milik almarhum KH Yasin Yusuf seorang ulama terkenal dan dai kondang, KH Yasin Yusuf dimakamkan di Pemakaman Wali Tambak Kediri.
Bersama sahabatnya Maskur yang saat ini menjabat sebagai pimpinan DPRD Kabupaten Blitar dari PKB, Kholid dan Maskur mendirikan SD internasional Lukmanul Hakim. Kholid dan Maskur dinilai banyak orang sebagai dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan.
Kesuksesan orang tua dari Alya Maha Devita dan Ahmad Nahru Mufti Alam menjadi saudagar mampu menjadi kebanggaan warga NU, banyak sekali anak-anak muda NU mulai dari Ansor, Banser, dan PMII belajar kewirausahaan dari Kholid.
Kholid Mustofa selama ini selain dikenal sebagai pengusaha, juga dikenal sebagai aktifis NU. Dia santri tulen alumni pesantren al-Falah Ploso Kediri. Bahkan ketika Gus Dur akan dilengserkan secara politik Kholid rela menjual kambingnya untuk bekal ke Jakarta ikut serta membela Gus Dur. Ia juga banyak berkhidmat kepada PKB, partai yang didirikan oleh KH. Abdurahman Wahid alias Gus Dur.
Kholid Mustofa selalu berharap semoga bisnisnya selalu berkah dan bermanfaat bagi umat. Makanya tidak heran di tengah kesibukan bisnisnya Kholid masih sanga aktif melakukan kerja keumatan di Nahdlatul Ulama dan di periode kepengurusan PCNU masa khidmah 2018-2023, ia diamanati menjadi wakil bendahara dan wakil ketua Himpunan Pengusaha NU Kabupaten Blitar (Imam Kusnin Ahmad/Muiz)