Nasional

Kiai Said: Al-Azhar Memperkuat Perjuangan NU

Rab, 2 Mei 2018 | 13:35 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menyatakan bahwa perjuangan Nahdlatul Ulama sejalan dengan Al-Azhar. Kesamaan itu dilihat dari penyampaian Grand Syekh Al-Azhar Ahmad Muhammad Ahmad Ath-Thayyeb, Al-Azhar merupakan bentengnya Islam Ahlussunnah wal Jamaah sehingga memperkuat perjuangan NU di dunia global.

“Beliau menegaskan Al-Azhar itu bentengnya Islam ahlussunnah wal Jamaah, Islam yang moderat, antiradikal, antiekstrem, apalagi sampai teror. Sama dengan NU,” kata Kiai Said dalam dialog terbuka dengan Grand Syekh Al-Azhar Syekh Ahmad Muhammad Ahmed Ath-Thayyeb di Kantor PBNU, Jakarta, Rabu (2/5).

Lebih lanjut, Kiai Said mengungkapkan dalam bidang teologi juga sama, yakni menganut paham Asy’ari. “Bahkan dirinci juga dalam teologi bermazhab Abu al-Hasan al-Asy’ari. Sama dengan NU,” ujarnya.

Selain itu, terkait khilafah, Al-Azhar juga seirama dengan NU. Kiai Said mengutip pernyataan Grand Syekh, bahwa umat Islam harus bersama pendapat yang banyak. Sementara mayoritasnya menolak hal tersebut.

“Semua mayoritas umat Islam menolak khilafah. Ikut mana yang paling mayoritas,” tegasnya dalam dialog bertajuk Islam Nusantara untuk Perdamaian Dunia.

Di samping membicarakan perihal problematika dunia saat ini, pertemuan tersebut juga membicarakan beasiswa bagi Nahdliyin.

Grand Syekh memberikan 80 beasiswa dengan 20 di antaranya pada bidang keilmuan umum. Ia juga berharap 20 penerima beasiswa tersebut adalah perempuan.

“Itu direct (langsung) antara Al-Azhar dengan NU, tidak melalui Kementerian Agama,” pungkasnya.

Kunjungan Grand Syekh ke PBNU merupakan rangkaian kegiatannya setelah menghadiri konferensi ulama dunia di Bogor, Jawa Barat. Para ulama dunia tersebut bertemu dalam dalam forum High Level Consultation of World Muslim Scholars On Wasatiyyah Islam (HLC-WMS). (Syakir NF/Fathoni)