Kiai Muslim Rifa’i Imampuro dan Suka Cita Pelukis
NU Online · Sabtu, 13 Mei 2017 | 23:13 WIB
1. “Nguwongke uwong, gawe legane uwong.” Mbah Liem selalu menghargai dan menerima setiap orang dengan segala potensi dan niat baiknya. Kalaupun kita tidak membutuhkan, mungkin manfaatnya bisa dirasakan keluarga, tetangga atau msyarakat kita. Contohnya setiap kali ada tamu, baik pejabat maupun tokoh yang lain, Mbah Liem selalu menyambut dengan hangat siapa pun orangnya dan Mbah Lim tidak lupa memberikan ruang interaksi untuk mendekatkan pejabat/tokoh dengan masyarakat.
2. “3 T“: titi–tatak–tutuk. Mbah Liem mengajarkan saat melaksanakan setiap tugas dalam hidup, haruslah titi (cermat, teliti dan selektif), tatak (legowo, sabar), sehingga tutuk (sampai, selesai dengan hasil yang memuaskan).
3. “3 K “: kuli-kiai-komando. Setiap santri haruslah mampu memerankan diri sebagai kuli (siap bekerja keras), kiai (siap mengamalkan ilmu dan berdoa), komando (siap menjadi pemimpin yang piwai mengambil keputusan, bijak serta berwibawa)
4. “Kita harus tegak, tegas dan tegar selama benar.“ Setiap melaksanakan kebenaran, kita harus tegak (penuh keyakinan, tidak goyah oleh pengaruh apa pun), tegas (tak kenal kompromi terhadap pelanggaran aturan), tegar (ikhlas, sabar).
5. “3 R “: rampung bangunane – rame jama’ahe – rukun masyarakate “. Dalam mendirikan sarana apa pun, ada 3 hal yang harus diupayakan yakni “rampung bangunane“ (bisa terwujud ), rame jama’ahe (berfungsi dan dibutuhkan para pemangku kepentingan ), rukun masyarakate (menjadi sumber kedamaian dan perekat persatuan).
6. “Aja mung benteng ulama, ning nahnu anshorullah, masyriq-maghrib “ di samping perannya sebagai benteng ulama, Banser seharusnya mampu menjalankan peran yang lebih luas di seluruh permukaan bumi, dalam bingkai “nahnu anshorulloh”.
7. “ 3 S “: shalat-sinau-sungkem. Maksudnya “shalat“, seorang santri harus tekun beribadah, prihatin dan berdoa. Sinau, santri harus belajar terus menerus. “Sungkem“ santri harus mempunyai akhlak yang mulia, tahu sopan santun, tawadhu’ pada kiai/guru.
8. “ 2 B“: berhasil-berkah. Dalam mencapai cita-cita/usaha harus mempunyai komitmen yang kuat agar tercapai yang di inginkan.” Berkah “setiap cita-cita/ usaha harus di mulai dengan niat ibadah (niat baik) agar mendapat keberkahan dari Allah SWT.
9. “Dadi uwong ki ojo gur mangan terus tapi yo ngising barang” (Jadi orang itu jangan hanya makan aja tapi ya buang air besar juga). Kita tidak boleh hanya melulu mencari harta terus, tapi kita juga harus rajin bersedekah.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menggali Hikmah Ibadah Haji dan Kurban
2
Khutbah Jumat: Menggapai Pahala Haji Meskipun Belum Berkesempatan ke Tanah Suci
3
Amalan Penting di Permulaan Bulan Dzulhijjah, Mulai Perbanyak Dzikir hingga Puasa
4
Keistimewaan Bulan Dzulhijjah dan Hari Spesial di Dalamnya
5
Khutbah Jumat: Persahabatan Sejati, Jalan Keselamatan Dunia dan Akhirat
6
Kelola NU Laksana Pemerintahan, PBNU Luncurkan Aplikasi Digdaya Kepengurusan
Terkini
Lihat Semua