Nasional

Kiai Mujib Qulyubi: Aman dan Iman itu Jadi Satu

NU Online  ·  Rabu, 2 Agustus 2017 | 11:02 WIB

Jakarta, NU Online
Katib Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Mujib Qulyubi menilai, Dzikir Kebangsaan yang digelar oleh Majelis Dzikir Hubbul Wathon (MDHW) adalah hal yang positif. Baginya, ini adalah awal yang baik dalam menyambut Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-72 karena diawali dengan berdoa bersama kepada Allah.

“Seperti yang Rais ‘Aam sampaikan tadi bahwa (kemerdekaan) ini bukan semata-mata atas upaya manusia, tetapi juga atas rahmat Allah SWT,” kata Kiai Mujib selepas acara Dzikir Kebangsaan di di Halaman Istana Kepresidenan, Selasa (1/8).

Menurut dia, ini adalah tradisi yang baik dan perlu dilesarikan. Dengan berdzikir bersama secara besar-besaran seperti ini, maka ia berpendapat bahwa yang layak disebut paling Islami adalah umat Islam Indonesia.
 
“Justru kembali kepada ajaran agama itu kita. Konten dan substansinya sangat berkenan walaupun tidak harus dibungkus dengan agama Islam tetapi intinya berdzikir kepada Allah," urainya.
 
Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa agama dan negara itu saling membutuhkan dan saling melengkapi. Mereka harus berjalan beriringan dan bersama serta tidak bisa berjalan secara sendiri-sendiri.

“Negara butuh agama, agama butuh negara,” tuturnya.

Ia berpendapat, keamanan itu harus terjaga terlebih dahulu sebelum keimanan itu dipupuk sebagaimana yang disampaikan oleh KH Musthofa Aqil Siroj bahwa al aman qoblal iman. 

“Jadi, aman dan iman itu jadi satu,” pungkasnya. (Muchlishon Rochmat/Fathoni)