Kiai Muchit Berharap Peristiwa Resolusi Jihad Dibukukan
NU Online · Selasa, 16 April 2013 | 07:01 WIB
Malang, NU Online
KH Muchit Muzadi berharap, Resolusi Jihad akan segera dibukukan seperti “Atlas Walisongo” yang ditulis Agus Sunyoto, agar perjuangan para ulama tersebut tertulis dan didokumentasikan secara rapi.
<>
Hal ini disampaikan ketika berkunjung ke Pesantren Global, Malang, yang dipimpin oleh KH Agus Sunyoto, Senin (15/04). Mbah Muchit merupakan satu-satunya murid Kiai Hasyim Asy’ari yang masih hidup. Pada kesempatan itu, ia menceritakan sejarah perjuangan para ulama pada masa kemerdekaan di Mangliyawan Pakis Malang.
“Di sisa umur saya ini, saya hanya bisa berharap kemanfaatan dari apa yang saya lakukan bersama Mbah Hasyim dan bisa saya ceritakan sekarang, semoga ke depan ada yang menarasikan Resolusi Jihad dalam bentuk buku supaya bisa dimanfaatkan banyak orang,” ungkapnya pada Agus Sunyoto dan para santri yang hadir di Pesantren Global.
Kiai yang rutin mengisi kajian di pesantren al-Hikam Malang ini menyayangkan, beberapa ormas Islam sendiri tidak lagi mengindahkan perjuangan para ulama dan Pancasila.
Menurutnya, tanpa dicetuskannya Resolusi Jihad oleh Mbah Hasyim dan para Ulama, peristiwa 10 November, pengusiran tentara Belanda dan Inggris di tanah Surabaya tidak akan pernah terjadi. Pada saat itu, Kiai Hasyim selaku pimpinan Hizbullah, menyerukan; wajib bagi masyarakat muslim untuk membantu arek-arek Surabaya mengusir Inggris, hingga peristiwa 10 November terjadi semua Masyarakat Indonesia menyambut dengan takbir.
Mbah Hasyim juga menyuarakan, “Jika perang melawan Inggris ataupun Belanda bukan saja membela negara, tapi juga perang fi sabilillah,” kata Kiai Muchit menirukan.
Sangat keliru, jika negara ini dan Pancasila bukan berdasarkan Islam, “Karena yang ikut berjuang didalamnya adalah para ulama, bahkan Mbah Hasyim sendiri,” tegasnya.
Begitupun dengan Pancasila, “Sila pertama yakni ketuhanan yang maha Esa dan empat setelahnya berazaskan dalam al-Qur’an yakni amanuu wa amilus sholihaat,” tambahnya lagi.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Diana Manzila
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
3
Gus Yahya Dorong Kiai Muda dan Alumni Pesantren Aktif di Organisasi NU
4
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN, Perusahaan Swasta, dan Organisasi yang Dibiayai Negara
5
Pemerintah Perlu Beri Perhatian Serius pada Sekolah Nonformal, Wadah Pendidikan Kaum Marginal
6
KH Kafabihi Mahrus: Tujuan Didirikannya Pesantren agar Masyarakat dan Negara Jadi Baik
Terkini
Lihat Semua