Nasional

Kiai Ma'ruf Puji Paduan Nilai Budaya dan Agama Pernikahan Kahiyang dan Bobby

NU Online  ·  Rabu, 8 November 2017 | 15:15 WIB

Solo, NU Online
Rais Aam PBNU yang juga Ketum MUI KH Ma'ruf Amin memuji acara mantu Presiden Jokowi yang memadukan nilai-nilai budaya adat jawa dan nilai-nilai agama Islam. Pada kesempatan tersebut Kiai Ma'ruf bersama Wapres Jusuf Kalla dipercaya menjadi saksi ijab qabul pernikahan Kahiyang Ayu dengan Bobby Nasution di Gedung Graha Saba Buana Solo, Rabu (8/11). 

"Acaranya luar biasa ada nuansa keagamaan Qur'an, nasehat pernikahan, doa dan ada juga budayanya.  Acaranya luar biasa perpaduan antara nilai-nilai agama dan nilai-nilai budaya," katanya saat diwawancarai salah satu stasiun televisi di sela-sela resepsi.

Selaku saksi, Kiai Maruf menilai proses ijab qabul dapat berjalan dengan baik dan lancar. Presiden Jokowi dan mempelai putera Bobby Nasution mengucapkan kalimat-kalimat ijab qabul dengan baik. 

"Beliau (Presiden) lancar sekali menyampaikan kalimat ijab qabul. Tegas, gamblang, walaupun baru kali ini. Tidak ada keragu-raguan," kata Kiai Ma'ruf.

Kiai Ma'ruf juga mengapresiasi acara mantu tersebut karena Presiden mengundang para ulama dari seluruh provinsi di Indonesia.

"Yang hadir meliputi semua lapisan masyarakat. Ulama, menteri, pejabat, gubernur, masyarakat biasa, bahkan kiai-kiai dari daerah datang semua. Dari Sumatera Utara, Aceh, Lampung, Sulawesi dari mana-mana," terang Kiai Ma'ruf didampingi Ketum MUI Lampung KH. Khairuddin Tahmid.

Sementara itu Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siradj saat menyampaikan Khutbah Nikah pada ijab qabul tersebut juga sempat menyampaikan penjelasan terkait pernikahan dan kebudayaan. 

"Pernikahan adalah ibadah. Setiap ibadah harus sesuai dengan syariat Allah dan Sunnah Rasulullah SAW. Akad nikahnya merupakan syariat dan selebihnya adalah budaya yang kita lestarikan yang merupakan bagian dari Islam Nusantara," katanya.

Perjodohan yang terjadi diantara dua insan manusia menurutnya juga bukan hanya pertemuan fisik semata. Namun yang lebih penting dari itu, pernikahan adalah pertemuan akhlaq, budaya, peradaban, martabat dan kepribadian.

"Mudah-mudahan mendapatkan keturunan yang bermartabat, berguna bagu agama, bangsa dan negara," ujar Kiai Said menjelaskan tafsir surat Ar Rum ayat 21 yang menjelaskan tentang hal tersebut. (Muhammad Faizin/Kendi Setiawan).