Kiai Chalwani Bagikan Doa agar Terhindar dari Kejahatan
NU Online · Ahad, 13 November 2022 | 20:31 WIB

Mursyid Tarekat Qadiriyyah/Naqsyabandiyyah Berjan Purworejo KH Achmad Chalwani Nawawi (Foto: istimewa)
Ahmad Naufa
Kontributor
Purworejo, NU Online
Di antara satu dari sekian kebutuhan pokok manusia adalah keamanan. Jika keadaan tak aman, maka akan sulit menjalani hidup dengan tenang. Hal ini terkadang membuat produktivitas kita menurun. Jika produktivitas menurun, bisa merembet dan mengacaukan hal-hal lain dalam keseharian kita.
Salah satu masalah yang dapat muncul dalam hal keamanan ini adalah gangguan dari orang jahat. Terlebih jika seseorang hidup di kota yang masyarakatnya sangat kompetitif. Sehingga, sering kali kriminalitas banyak terjadi. Hal ini dapat kita saksikan di berbagai media cetak maupun elektronik.
Mursyid Tarekat Qadiriyyah/Naqsyabandiyyah Berjan Purworejo KH Achmad Chalwani Nawawi dalam bukunya Risalah Doa dan Shalawat (2021) membagikan Doa Agar Dilindungi dari Kejahatan.
Berikut adalah teks doanya
الله حفيظ لطيف قديم قدير أزليّ حيّ قيوم لا ينام
Allaahu hafiidhun lathiifun qadiimun qadiirun azaliyyun hayyun qayyuumun laa yanaamu
Sesuai petunjuk di dalam buku terserbut, doa ini dibaca setelah shalat maghrib dan subuh masing-masing sebanyak tujuh kali.
Wakil Rais Syuriyah PWNU Jawa Tengah itu juga pernah membagikan doa lain yang terkait dengan keamanan. Doa itu berbahasa Jawa. Berikut adalah doanya.
Bismillāhirrahmānirrahīm. Kun Fayakun, rinekso dhening Allah, jinogo dhening moloekat papat, pinayungan dhening poro nabi, Lailāhaillallāh Muhammadur Rasūlullah.
Menurut Kiai Chalwani, berdoa memakai bahasa Jawa boleh-boleh saja, asalkan di luar shalat. Sedangkan berdoa di dalam shalat wajib berbahasa Arab. Bahkan, menurutnya orang awam yang jika berdoa dengan bahasa Arab, Jawa atau Bahasa daerah lain tidak bisa, boleh tidak berdoa asalkan mau berzikir yang banyak, karena zikir itu sama dengan berdoa.
Doa adalah senjata bagi orang beriman (silaahul mu’min). Semoga dengan mengamalkan doa, kita semua dijaga oleh Allah Swt dari orang-orang jahat yang ingin mencelakai kita.
Meski demikian, kita juga mesti ikhtiar secara lahiriah, dengan cara melakukan antisipasi dan waspada. Jika membeli sesuatu dengan motor ke tempat ramai, misalnya, jangan lupa untuk mengunci ketika memarkir. Intinya, kita mesti memadukan antara ikhtiyar dan tawakkal. Wallahu A’alam.
Kontributor: Ahmad Naufa
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat HUT Ke-80 RI: 3 Pilar Islami dalam Mewujudkan Indonesia Maju
2
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
3
5 Poin Maklumat PCNU Pati Jelang Aksi 13 Agustus 2025 Esok
4
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
5
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
6
Kantor Bupati Pati Dipenuhi 14 Ribu Kardus Air Mineral, Demo Tak Ditunggangi Pihak Manapun
Terkini
Lihat Semua