Khofifah: Gara-gara Tertekan Di-bully, Remaja Bisa Bunuh Diri
NU Online · Ahad, 16 Juli 2017 | 23:04 WIB
Menteri Sosial Hj Khofifah Indar Parawansa menjelaskan, anak-anak yang menjadi korban bullying memiliki tingkat depresi yang tinggi. Menurutnya, bullying tidak melulu dilakukan secara langsung berhadap-hadapan secara fisik dan verbal, tetapi ada juga bullying dengan menggunakan tulisan seperti lewat media sosial.
"Ada sampai empat puluh persen (korban bullying), terutama SD dan SMP ketika di-bully depresinya cukup dalam," kata Khoifah di sela-sela acara Halal Bihalal PP Muslimat NU dan Peringatan Hari Anak Nasional 2017 di Gedung Konvensi Taman Makam Pahlawan Nasional Kalibata, Jakarta Selatan, Ahad (16/7).
Dampak dari bullying, jelas Khofifah, bukan hanya membuat anak menjadi stres, tetapi ada juga yang sampai bunuh diri.
Oleh sebab itu, ia meminta kepada semua guru untuk tidak menganggap enteng pem-bully-an. Karena ada kejadian anak yang tidak tahan di-bully, lalu kemudian ia memutuskan untuk bunuh diri.
"Ada yang sampai bunuh diri. Jadi suicide karena bullying itu sudah terjadi," jelas Ketua PP Muslimat NU itu.
Sikap saling menghormati dan menghargai harus ditanamkan ke anak-anak agar tidak terjadi praktik bullying, jelas Khofifah. (Muchlishon Rochmat/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat HUT Ke-80 RI: 3 Pilar Islami dalam Mewujudkan Indonesia Maju
2
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
3
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
4
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
5
Sri Mulyani Sebut Bayar Pajak Sama Mulianya dengan Zakat dan Wakaf
6
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
Terkini
Lihat Semua