Nasional

Khofifah Dukung Muslimat NU Garap Pendidikan Akhlak Sejak Dini

NU Online  ·  Senin, 14 September 2015 | 13:02 WIB

Brebes, NU Online
Ketua PP Muslimat NU Hj Khofifah Indar Parawansa mengajak pengurus Muslimat NU untuk menyelamatkan generasi emas Indonesia. Karena generasi ini, keberlangsungan negara dan bangsa Indonesia ini terjaga. Penyelematan ini tiada lain dengan penguatan akhlakul kharimah dengan melahirkan anak-anak yang saleh dan salehah.

Demikian disampaikan Khofifah saat pelantikan pengurus Muslimat NU Brebes di Pendopo Bupati, Ahad (13/9).

Menurutnya, bagi Muslimat NU mengartikan generasi emas tidak harus menunggu waktu tahun 2045 atau 2030.

“Bagi Muslimat NU, pemikiran generasi emas ada sejak sekarang dengan ngopeni secara penuh keberadaan generasi sejak dari kandungan,” tuturnya.

Menjadi PR bagi kita, lanjutnya, banyak generasi yang hilang akibat tidak adanya keharmonisan keluarga. Orang tua tidak lagi menjaga keberadaan janin sejak masih dalam kandungan. Menjadi lelaki siaga (siap antar jaga) juga jarang kita lihat, padahal perintah Al-Quran sudah jelas kalau seorang ayah menjadi penentram hati keluarga yang selalu menuntun istri dan anak-anaknya menjadi yang saleh dan salehah.

“Ketika ibu tengah mengandung, seorang ayah haruslah memberikan senyuman terus menerus termasuk mengelus perut istri sembari membaca ayat-ayat Al-Quran,” ucapnya.

Sikap dan perilaku kedua orang tua, akan sangat berpengaruh langsung pada pembentukan akhlak generasi yang akan dilahirkannya.

Meskipun demikian, sebagai perempuan, jangan selalu mencurahkan isi hatinya kepada lelaki lain. Karena bisa menimbulkan benih-benih menjadi Wanita Idaman Lain (WIL). “Perkara keluarga, harus diselesaikan oleh keluarga itu sendiri dengan lebih mengintensifkan harmonisasi, agar stabilitas keluarga terjaga aman,” tegasnya.

Ukuran aman, lanjutnya, bagi TNI dan Polri sangat berbeda dengan aman dalam penilaian Muslimat NU. Barangkali untuk TNI Polri kalau negara ini tidak diganggu, tidak ada pencurian bisa dikatakan aman. “Tetapi bagi Muslimat, keamanan diukur pada sejauh mana kemuliaan akhlak generasi bisa terwujud di masyarakat,” ungkapnya.

Penanaman akhlak kepada generasi sejak dini menjadi garapan Muslimat NU lewat pendidikan TK/TPQ harus lebih dimatangkan lagi. Karena lewat pendidikan dini menjadi sumbangan yang tak terternilai. Di samping itu, NU juga untuk menguatkan pendidikan SD/MI/, SMP/MTs, SMA/MA/SMK unggulan. Dalam artian unggul dalam iptek, imtak dan berakhlakul karimah.

Ketua PCNU Brebes H Athoillah menambahkan, ada peningkatan yang perlu mendapat perhatian khusus untuk menyelamatkan generasi emas. Yakni peningkatan pendidikan baik formal, informal maupun nonformal. Yang tidak kalah penting, adalah peningkatan bidang kesehatan. “Bila dua faktor tersebut mendapat perhatian khusus, tentu generasi emas akan terselamatkan,” pungkasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Mensos memberikan bantuan modal kepada 10 kelompok usaha bersama (KUB) An-Nisa Muslimat NU. Masing-masing KUB mendapatkan suntikan dana Rp 20 juta. (Wasdiun/Alhafiz K)