Jepara, NU Online
Ketua Pengurus Pusat Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) Zastrouw Al-Ngatawi menyatakan, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan warisan ulama. Orasi kebangsaan itu disampaikannya dalam peringatan harlah NU ke-88/ 91 M oleh PCNU Jepara bertempat di alun-alun Jepara, Selasa (27/5) malam.
<>
“NKRI ini adalah warisan Mbah Hasyim, Wahab, Wahid Hasyim dan ulama-ulama lain,” tegas Zastrouw.
NKRI yang berdasar Pancasila, paparnya, merupakan hasil dari ijtihad. “Jadi NKRI sudah final. Harga mati,” seru pimpinan Ki Ageng Ganjur ini.
Kepada pihak-pihak yang ingin merongrong NKRI, Pancasila yang hendak diganti Islam, sambungnya, merupakan bentuk “pengkhianatan” kepada alim ulama.
Karenanya, pada peringatan Harlah NU tersebut Zastrouw mengajak warga Nahdlyin meneguhkan keutuhan dan kebersamaan berbangsa dan bernegara. Ia juga menekankan bahwa tradisi-tradisi NU semisal tahlil, istighotsah dan manaqib merupakan jangkarnya Nusantara.
“Dengan tradisi-tradisi warisan ulama ini saya yakin Nusantara akan tetap kokoh dan tidak mudah dirongrong oleh pihak lain,” pungkasnya.
Dalam kesempatan itu, Zastrouw hadir bersama grup musik Ki Ageng Ganjur. KH Abdul Qoyyum Mansur (Gus Qoyyum) juga hadir memberikan tausiyah. (Syaiful Mustaqim/Mahbib)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
4
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua