Nasional RAKERNAS LPNU

Khazanah Budaya Nusantara di Rakernas LPNU

NU Online  ·  Sabtu, 2 April 2016 | 12:00 WIB

Khazanah Budaya Nusantara di Rakernas LPNU

Tarian Selamat Datang khas Sumatera Utara di Rakernas LPNU.

Medan, NU Online
Penyelenggaraan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) 2016 di Medan Sumatera Utara tidak hanya terkonsentrasi pada kegiatan, tetapi juga menampilkan kekayaan tradisi dan budaya Nusantara di Sumatera Utara.

Spirit ini dilakukan LPNU sebagai wujud apresiasi terhadap khazanah budaya Nusantara di Sumatera Utara sesuai tema Rakernas Dengan Semangat Islam Nusantara, Kita Menyongsong 100 Tahun NU dan Kebangkitan Perekonomian Indonesia.

Sebelum acara pembukaan Rakernas dilaksanakan, ribuan peserta dan undangan yang hadir disuguhi tarian tradisional yang diberi nama ‘Tarian Selamat Datang’. Tarian ini ditampilkan untuk memberikan penghormatan kepada tamu.

Penari yang terdiri dari 5 perempuan dan 4 laki-laki ini dengan gerakan semampai dan kompak menyihir para hadirin untuk ramai-ramai merekam mereka dengan menggunakan ponsel pintarnya. Dengan senantiasa menyungging senyum, penari perempuan membawa semacam kotak seserahan yang dipersembahkan kepada tamu terhormat di antaranya Rais Aam NU KH Ma’ruf Amin, Ketua Umum NU KH Said Aqil Siroj, dan tamu-tamu lainnya.

Sedangkan penari laki-laki mengawal penari perempuan. Dengan gerakan yang lincah, mereka membawa tongkat arak-arakan yang diberi semacam dedaunan mirip budaya arak-arakan di masyarakat Betawi. Tarian ini makin syahdu dan indah karena diiringi lagu Melayu yang membuat ribuan hadirin makin terpesona.

Kegiatan pembukaan Rakernas LPNU ini ditandai dengan ditabuhnya 9 kendang berukuran sekitar 2 meter yang dijajarkan secara rapi. Kendang yang cukup panjang dengan diameter sekitar 30 cm ini juga merupakan alat musik yang sering digunakan masyarakat melayu dalam bermain musik.

“Selalu ada yang unik di setiap acara NU,” ujar Sekjen NU HA Helmy Faishal Zaini saat memperhatikan kendang panjang yang diberdirikan dengan kemiringan 45 derajat tersebut.

Di antara yang menabuh kendang untuk menandai dibukanya kegiatan Rakernas LPNU tersebut yaitu Rais Aam, Ketua Umum, dan Sekjen NU, Rais Syuriyah PBNU KH Syekh Ali Akbar Marbun, Ketua PP LPNU Harvick Hasnul Qolbi, Plt Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi, dan Wali Kota Medan Dzulmi Eldin.

Setelah penabuhan kendang dilakukan, KH Ali Akbar Marbun sebagai tetua di Medan memakaikan kain ulos, kain tradisional khas Sumatera Utara kepada Rais Aam, Ketua Umum, dan Sekjen NU. Selain diproduksi sebagai kekayaan budaya masyarakat dan memiliki nilai jual yang istimewa, kain ulos juga biasanya digunakan untuk menyambut tamu kehormatan dari daerah lain sebagai wujud persaudaraan. (Fathoni)