KH Saifuddin Amsir: Mbah Sahal Tergolong “Ma'shum”
NU Online · Rabu, 29 Januari 2014 | 09:02 WIB
Jakarta, NU Online
KH MA Sahal Mahfudh termasuk ke dalam golongan orang-orang “ma'shum” (terpelihara). Ia dianugerahi kapasitas kealiman mumpuni, namun terpelihara dari ketergesa-gesaan dalam mengambil sebuah putusan hukum. Demikian disampaikan Rais Syuriyah PBNU KH Saifuddin Amsir.
<>
“Alhamdulillah, Allah SWT jagain benar ulama-Nya ini. Tanpa mengesampingkan toleransi pendapat, Kiai Sahal sangat strik terhadap pakem-pakem hukum ulama salafus saleh. Sehingga gagasannya memberi manfaat besar bagi kemaslahatan NU dan umat,” terang kiai Betawi ini kepada NU Online per telepon, Senin (27/1) malam.
Kiai Sahal, sambung Kiai Saifuddin, sangat terbuka. Kedudukannya sebagai orang alim tidak membuatnya menjadi otoriter kendati kealiman Kiai Sahal sangat otoritatif. Karenanya, ia tidak memaksakan pendapatnya untuk diterima di kalangan kaum muda NU.
Kiai Sahal orang yang jarang senyum. Kiai Saifuddin menyatakan syukurnya pernah menyaksikan senyum Rais Aam PBNU ketika dirinya membela suatu pandangan Kiai Sahal di sebuah halaqah di Jakarta sekitar 20 tahun lewat.
Allah SWT memilih Kiai Sahal dari sekian banyak hamba-Nya. Tidak lain, Kiai Sahal ditempatkan di depan untuk selalu menjaga Nahdlatul Ulama, tandas Kiai Saifuddin. (Alhafiz K)
Terpopuler
1
Panduan Shalat Idul Adha: dari Niat, Bacaan di Antara Takbir, hingga Salam
2
Takbiran Idul Adha 1446 H Disunnahkan pada 5-9 Juni 2025, Berikut Lafal Lengkapnya
3
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
4
Khutbah Idul Adha: Mencari Keteladanan Nabi Ibrahim dan Ismail dalam Diri Manusia
5
Terkait Polemik Nasab, PBNU Minta Nahdliyin Bersikap Bijak dan Kedepankan Adab
6
Khutbah Jumat: Meraih Hikmah Kurban di Hari Raya Idul Adha
Terkini
Lihat Semua