Ketum PBNU Gus Yahya Akan Jadi Pembicara di AICIS 2024
NU Online · Selasa, 30 Januari 2024 | 11:00 WIB
Jakarta, NU OnlineÂ
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menjadi salah satu pembicara dalam Forum Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) Ke-23 di Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Semarang, Jawa Tengah, pada 1-4 Februari 2024. AICIS 2024 digelar oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis).
Selain Gus Yahya, konferensi tahunan Kemenag ini juga mengundang dan bakal menghadirkan sejumlah pembicara terkemuka dari dalam dan luar negeri. Hal ini sebagaimana dikonfirmasi oleh Staf Khusus Menteri Agama (Menag) Bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo.
"Ada puluhan tokoh agama yang akan hadir. Dari Indonesia sendiri sudah pasti (hadir) insyaallah Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf," ujar Wibowo dalam konferensi pers AICIS 2024 di Jakarta, Senin (29/1/2024).
Direktur Jenderal (Dirjen) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Kemenag RI Ahmad Zainul Hamdi mengatakan, Gus Yahya nantinya juga akan mengisi side event AICIS 2024 yakni Religious Leaders Summit yang melibatkan 14 para pemuka agama dari berbagai negara di Asia Tenggara.Â
"Ada 14 tokoh agama dari negara-negara di Asia Tenggara yang nanti akan langsung dipimpin oleh Gus Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf," katanya.Â
Adapun pembicara lainnya antara lain Pimpinan PP Muhammadiyah (Indonesia), Prof Philip Kuntjoro Widjaja (Indonesia), Mayor Jenderal TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya, SIP (Indonesia), Venerable Dr Vanh Keobundit (Laos), Venerable Dr Yon Seng Yeath (Kamboja), Bounthavy Phonethasin (Laos), YB Datuk Dr Hasan bin Bahrom (Malaysia). Phra Dr Anilman Dhammasakiyo (Thailand), Pendeta Gomar Gultom (Indonesia), Romo Hery Wibowo (Indonesia), Ws Andi Gunawan, ST (Indonesia), Dr A Ciga J Sarapung (Indonesia), dan Bishop Pablo Virgilio Siongco David (Filipina).
Seperti diketahui, AICIS 2024 mengusung tema Redefining Religion's Roles in Addressing Human Crisis: Encountering Peace, Justice, and Human Rights atau Mendefinisikan Kembali Peran Agama dalam Krisis Kemanusiaan.
Terdapat tujuh isu atau suh teria yang akan dibahas, yaitu 1) Agama, Nasionalisme, dan Kewarganegaraan di Asia Tenggara; 2) Dampak Isu dan Ketegangan Keagamaan Internasional terhadap Nasionalisme, Kewarganegaraan, dan Hak Asasi Manusia; 3) Krisis Kesetaraan, keadilan, dan Kemanusiaan; 4) Ketegangan Agama dan Kemanusiaan Global; 5) Isu Gender, Spiritualitas, dan Minoritas; 6) Fiqih Siyasah tentang Perang dan Damai Pasca Kolonial; 7) Kebijakan berbasis Maslahah Mursalah, Kesetaraan, dan Pemberdayaan.
Terpopuler
1
Fantasi Sedarah, Psikiater Jelaskan Faktor Penyebab dan Penanganannya
2
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
3
Pergunu Buka Pendaftaran Beasiswa Kuliah di Universitas KH Abdul Chalim Tahun Ajaran 2025
4
Pakai Celana Dalam saat Ihram Wajib Bayar Dam
5
Kabar Duka: Ibrahim Sjarief, Suami Jurnalis Senior Najwa Shihab Meninggal Dunia
6
Ribuan Ojol Gelar Aksi, Ini Tuntutan Mereka ke Pemerintah dan Aplikator
Terkini
Lihat Semua