Nasional

Ketum PBNU: Agamis Nasionalis Pondasi Keutuhan NKRI

NU Online  ·  Sabtu, 25 Februari 2017 | 11:07 WIB

Ketum PBNU: Agamis Nasionalis Pondasi Keutuhan NKRI

Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj mencium bendera merah putih disaksikan KAtib 'Aam PBNU KH Yahya C. Staquf

Padang, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj mengatakan, Indonesia memiliki ulama yang nasionalis dan nasionalis yang berjiwa agama. Sehingga Indonesia mampu mensinergikan nilai-nilai kebangsaan dengan nilai-nilai agama. Kedua kekuatan ini menjadi pondasi yang kuat menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Kiai Said menyatakan hal itu ketika membuka Konferensi Cabang Nahdlatul Ulama (NU) ke-IX Kota Padang, Sabtu (25/2/2017) di Palanta Rumah Dinas Walikota Padang.

Menurut Kiai Said, para ulama NU, pendiri NU KH Hasyim Asy’ari berhasil mensinergikan nilai-nilai agama Islam dengan nasionalisme. Sehingga beliau mengeluarkan pernyataan bahwa, “Mempertahankan tanah air sebagian dari iman.”

Berbeda dengan negara di Timur Tengah, kata dia, ulamanya tidak memiliki nilai-nilai nasionalisme terhadap tanah airnya. Sebaliknya, para nasionalisnya sekuler, menjauh dari nilai-nilai agama. Sehingga di Timur Tengah antara nasionalisme dengan ulama tidak bisa saling bersinergi. Akibatnya, konflik yang berujung dengan peperangan dan kekerasan terus terjadi di sana. 

“Kita bersyukur, Indonesia dengan beragam etnis, suku bangsa, agama dan kelompok, dengan nilai-nilai agama yang dianut dan memiliki nasionalisme terhadap tanah airnya. Sehingga kini tetap utuh berdirinya NKRI. NU tetap menjaga keutuhan NKRI ini,” kata  Said.

Pengasuh Pesantren Al-Tsaqofah Ciganjur, Jakarta itu juga menceritakan sejarah panjang masuknya Islam ke Nusantara dengan pendekatan budaya. Termasuk sejarah penyebaran Islam di Timur Tengah yang banyak diwarnai dengan peperangan. Ulama NU sebelum kemerdekaan RI diproklamirkan, sudah terlibat aktif memperjuangkan dan mempertahankan NKRI.

NU dengan santri-santrinya, tambah dia, turut berdarah-darah mengusir bangsa penjajah dari tanah air Indonesia. “Dengan demikian, NU sudah terbukti mempertahankan NKRI sejak dulu, kini dan masa depan. Untuk itu, mari kita selamatkan NKRI dari tangan-tangan jahil yang akan menghancurkan NKRI,” ajak kiai asal Cirebon tersebut.

Turut memberikan sambutan Ketua dan PCNU Kota Padang Yultel Ardi Tuanku Malin Sulaiman, Khotbah Iftitah Konfercab Rais Syuriah PCNU Kota Padang Sumardy Basyir,  Ketua PWNU Sumbar Maswar dan Kepala Kantor Kamenag Kota Padang Japeri Jarab. Hadir juga sesepuh NU seperti Buya Bagindo M.Letter, Armyn AN dan sejumlah tokoh NU lainnya di Sumatera Barat.
 
Konfercab NU ke-IX dan dirangkai dengan Harlah NU ke-91 dengan tema, Merawat Tradisi Mengupayakan Inovasi Menjaga NKRI, akan berlangsung hingga Minggu (26/2/). (Armaidi Tanjung/Abdullah Alawi)