Bojonegoro, NU Online
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muslimat Nahdlatul Ulama Hj Khofifah Indar Parawansa mengawali sambutannya mengajak tamu yang hadir dengan membaca shalawat burdah bersama, karena dirinya merasa hati menjadi tenang dengan membaca shalawat tersebut. Pasalnya, amaliyah itu merupakan ijazah dari Mbah Wahab Hasbullah (pendiri NU) untuk dibaca seribu kali.
"Pengajian ditambah shalawat burdah, semakin bagus, serta tetap menjaga persatuan dan kesatuan, karena bisa jadi suami atau saudara kita maju menjadi Caleg dengan beda partai dan Pilpres juga akan banyak kampanye," ungkapnya.
Hal tersebut ditegaskan, saat dirinya mengisi acara Harlah Muslimat NU Ke-72 bersamaan HUT Ke-73 RI dan tasyukuran terpilihnya PP Muslimat, Khofifah Indar Parawansa sebagai Gubernur Jawa Timur di GOR Ngumpakdalem Dander Bojonegoro, Senin (27/8).
Untuk itu tugasnya Muslimat lanjut Khofifah, yakni berdoa seperti Pilkada kemarin yang tetap guyub dan rukun meskipun beda pilihan. Dicontohkan seperti orang haji yang beda miqot, ada yang miqot bir'ali, jikronah tapi towafnya jadi satu tetap di Ka'bah.
"Masuknya berbeda, tetapi ketemunya tetap satu kalau sudah semuanya selesai. Begitu halnya membangun Bojonegoro bersama dan termasuk Jawa Timur, tetap berdoa supaya negera dan bangsa ini aman," terang Gubernur Jawa Timur terpilih yang juga mantan Menteri Sosial RI.
Beberapa kiai-kiai pendiri NU menjadi pahlawan nasional, karena kiai NU punya kontribusi proses menjadikan NKRI. Sebagai bentuk dukungan mengikuti jejak kiai NU, agar tetap menjaga keutuhan Negara dan Bangsa. Kalau TNI, Polri, birokrat menjaga dengan kesatuannya begitu pula NU dan Banomnya menjaga dengan kesatuannya.
Memasuki tahun politik, perempuan juga harus mengambil peran dalam pelaksanaan demokrasi. Sehingga Muslimat NU juga harus 'melek' pemilu agar tidak salah dalam melangkah ke depannya, serta menjadi pagar menjaga kesatuan dan persatuan NKRI.
"Muslimat NU tidak hanya bergerak di bidang keagamaan, tapi di tahun politik juga harus 'melek' pemilu," kata ketua PC muslimat Kabupaten Bojonegoro, Ririn Muktamiroh.
Ririn panggilan Ririn Muktamiroh menuturkan, Pileg akan sebentar lagi berlangsung, sebagai perempuan Muslimat harus pandai menyesuaikan diri, termasuk nantinya mau bekerjasama memajukan Muslimat dan kemaslahatan bersama.
"Bagaimana kesejahteraan muslimat ke depannya juga harus diperhatikan. Ibu-ibu juga menjadi benteng keluarga dan anak-anaknya," ungkapnya.
Kegiatan yang dihadiri ribuan kader Muslimat dari semua tingkatan beserta badan otonom di tingkat kabupaten, termasuk ketua PCNU Bojonegoro, Cholid Ubed dan Ketua PW Muslimat Jawa Timur Masruroh Wahid, serta Bupati Bojonegoro terpilih, Anna Muawanah. (M Yazid/Muiz)