Ketum Muslimat Ajak Baca Fatihah atas Wafatnya Dua Kiai Madura
NU Online · Sabtu, 15 Juli 2017 | 11:30 WIB
Sabtu (15/7) pagi tadi Ketua Umum Pimpnan Pusat Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa menerima kabar dua ulama kharismatik asal Madura, Jawa Timur meninggal dunia. Kedua kiai tersebut masih masing-masing mengemban amanah sebagai Rais Syuriyah PCNU Sumenep dan Rais Syuriyah PCNU Pamekasan.
"Hari ini, kita berduka. Dua ulama kharismatik telah berpulang keharibaan Allah SWT. Kiai Basyir (Rais Syuriah PCNU Sumenep) dan Kiai Mannan (Rais Syuriah PCNU Pamekasan). Keduanya dipanggil Allah tadi pagi dalam selisih waktu satu jam," kata Khofifah saat mengawali sambutan di Yayasan Pendidikan Khadijah Surabaya, Sabtu (15/7).
Sebagai seorang santri Khofifah mengajak para hadirin untuk membacakan Surat Al-Fatihah kepada kedua almarhum. "Mudah-mudahan pengorbanan beliau dalam mengembangkan pesantren dan NU diterima Allah, dan kita bisa meneladaninya," ujar Mensos RI ini.
Kiai Basyir wafat pada Sabtu pagi sekira pukul 05.00 WIB saat dirawat di Rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya. Pengasuh Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk Sumenep, Madura, itu tutup usia 80 tahun. Satu jam kemudian, Kiai Mannan dikabarkan meninggal dunia di Pamekasan oleh KH Taufiq, Ketua PCNU Pamekasan.
Kabar meninggalnya dua kiai sepuh di Madura itu begitu cepat tersiar di media sosial dan grup-grup WhatsApp warga NU se Jatim. Jejaring media alumni pondok pesantren yang diasuh kedua almarhum juga mendapatkan kabar duka tersebut. Ucapan belasungkawa dan doa terus mengalir hingga siang ini.
Rencananya jenazah almarhum Kiai Basyir akan dishalatkan dan dimakamkan di kompleks Ponpes Annuqayah siang ini, sekira pukul 14.00 WIB. Ribuan santri dan alumni mulai berdatangan memadati kompleks pesantren tua di Kabupaten Sumenep tersebut.
"Terima kasih sebesar-besarnya atas empati, ucapan belasungkawa dan doa atas wafatnya ayahanda KH Ahmad Basyir AS. Mohon doa agar kami tabah dan mampu mengemban perjuangan beliau dalam dunia pendidikan dan sosial," kata H Abdul A'la, putra KH Ahmad Basyir AS yang juga Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya saat dihubungi secara terpisah. (Rof Maulana/Mahbib)
Terpopuler
1
Saat Jamaah Haji Mengambil Inisiatif Berjalan Kaki dari Muzdalifah ke Mina
2
Perempuan Hamil di Luar Nikah menurut Empat Mazhab
3
Pandu Ma’arif NU Agendakan Kemah Internasional di Malang, Usung Tema Kemanusiaan dan Perdamaian
4
360 Kurban, 360 Berhala: Riwayat Gelap di Balik Idul Adha
5
Saat Katib Aam PBNU Pimpin Khotbah Wukuf di Arafah
6
Belasan Tahun Jadi Petugas Pemotongan Hewan Kurban, Riyadi Bagikan Tips Hadapi Sapi Galak
Terkini
Lihat Semua