Ketum JQHNU: MTQ Internasional Dengungkan Persaudaraan Antarbangsa
NU Online · Jumat, 8 September 2023 | 07:00 WIB

Ketua Umum PP JQHNU KH Saifullah Ma'shum saat memberikan sambutan penutupan MTQ Nasional Ke-9 dan MTQ Internasional Ke-3 di Kota Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Kamis (7/9/2023). (Foto: NU Online/Syakir NF)
Muhammad Syakir NF
Penulis
Tanah Laut, NU Online
Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Nasional Ke-9 dan MTQ Internasional Ke-3 Jamiyyatul Qurra wal Huffazh Nahdlatul Ulama (JQHNU) resmi ditutup pada Kamis (7/9/2023) malam.
Ketua Umum Pimpinan Pusat JQHNU KH Saifullah Ma'shum menegaskan bahwa penyelenggaraan MTQ ini sebagai syiar dalam rangka memperkuat persaudaraan antarbangsa.
"Musabaqah untuk mendengungkan tema kemanusiaan, perdamaian, persaudaraan antarbangsa dan antarmanusia," katanya saat memberikan sambutan penutupan MTQ Nasional Ke-9 dan MTQ Internasional Ke-3 JQHNU di Kota Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan.
MTQ bukan ajang untuk menunjukkan siapa paling baik dan menang. Lebih dari itu, MTQ adalah sarana untuk melawan beragam konflik yang terjadi di berbagai belahan dunia.
Oleh karena itu, ia menaruh harapan besar kepada para qari dan qariah untuk dapat menebar alunan Al-Qur'an sampai ke seluruh pelosok Indonesia dan dunia.
"Rangkaian alunan Al-Qur'an dikembangkan di seluruh tanah air bahkan di seluruh dunia," ujarnya.
Menyambut tema itu, qari terbaik pertama MTQ Internasional Ke-3 JQHNU Sayyeid Mostafa Hussein dari Iran melantunkan Al-Qur'an surat Ali Imran ayat 102-108 yang mengandung isi tentang persaudaraan dan persatuan.
"Saya berharap umat Islam tidak lagi berperang dengan lainnya. Kita semua punya komunitas dan persatuan. Itulah kenapa saya melantunkan ayat-ayat tadi," ujarnya.
"Saya sangat berharap hati kita dapat menyatu semua antarumat Islam," pungkasnya.
Sementara itu, Bupati Tanah Laut Sukamta menyampaikan bahwa kolaborasi dengan JQHNU dalam menggelar MTQ ini menjadi satu hal yang paling membanggakan dirinya. Pasalnya, tanpa agenda besar ini, katanya, mungkin Tanah Laut tidak dikenal Iran, India, Pakistan, Bangladesh, Thailand, Singapura, dan Malaysia.
"Mereka menyampaikan berita kabarnya ke negeri masing-masing. Sebuah jasa luar biasa dari Bapak KH Saifullah Ma'shum," ujarnya.
Terpopuler
1
Soal Tambang Nikel di Raja Ampat, Ketua PBNU: Eksploitasi SDA Hanya Memperkaya Segelintir Orang
2
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
3
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
4
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
5
Khutbah Jumat: Jagalah Alam, Jangan Malah Merusaknya
6
PBNU Rencanakan Indonesia Jadi Pusat Syariah Dunia
Terkini
Lihat Semua