Ketum GP Ansor Tagih Presiden soal Gebuk Kelompok Anti-NKRI
NU Online · Senin, 22 Mei 2017 | 12:26 WIB
Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas menagih Presiden Joko Widodo mewujudkan janjinya untuk menindak tegas kelompok anti-NKRI. Hal ini disampaikan Gus Yaqut di sela sela Halaqoh Internasional yang digelar GP Ansor di GOR Hasbullah Said Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang, Jawa Timur, Ahad (21/5).
"Presiden Jokowi telah mengatakan, akan menggebug kelompok radikal yang ingin mengubah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Lakukan jangan ngomong," ujar Gus Yaqut kepada sejumlah media.
(Baca: Ormas Melawan Pancasila, Presiden Jokowi: Kita Gebuk!)
Â
Halaqoh Internasional yang mengusung tema "Menuju Rekontekstualisasi Islam demi Perdamaian Dunia dan Harmoni Peradaban," itu berakhir Senin (22/5).
Pria yang akrab disapa Gus Tutut itu mengatakan, Ansor dan Banser menilai kelompok yang ingin mengubah NKRI apa pun namanya berarti telah menghina dan menginjak harga diri Ansor dan Banser.
"Berarti mereka ingin mengacak- acak apa yang telah diperjuangkan ulama kami, kiai-kiai NU, maka akan kami lawan, Ansor dan Banser akan kawal NKRI," tandasnya.
Bagi Ansor, lanjut Gus Tutut, Pancasila sudah menjadi kesepakatan bersama, Pancasila merupakan kristalisasi dari perjuangan para pendahulu dari semua golongan, agama. suku bangsa, dan bahasa yang berbeda-beda. “Mereka disatukan dengan Pancasila. Ketika ada kelompok yang tidak sepakat dan ingin mengubah maka pemerintah harus tegas," imbuhnya.
Sementara itu, dalam pembukaan halaqoh, Mustasyar PBNU KH A Mustofa Bisri menyampaikan terima kasih kepada pembicara yang sudah hadir, melalui tayangan video yang sebelumnya sudah direkam oleh panitia.
"Saya menyesal sekali tidak bisa hadir secara langsung dalam kegiatan ini. Saya mengucapkan terima kasih kepada semuanya, terutama tamu pembicara dari berbagai negara," ujar Gus Mus sebelum membuka kegiatan, dalam tayangan video yang ditampilkan di layar lebar.
Menurut Gus Mus, kegiatan ini sangat berharga untuk menggelorakan Islam yang damai. Itu karena di berbagai negara saat ini membutuhkan hasil pemikiran yang sesuai dengan kondisi daerahnya masing-masing.
"Semoga diskusi ini bisa menjadi solusi melalui hasil berbagi pemikiran untuk kebaikan Islam dalam kondisi seperti sekarang ini, semoga bernilai ibadah untuk kita semua," katanya. (Muslim Abdurrahman/Mahbib)
Terpopuler
1
Saat Jamaah Haji Mengambil Inisiatif Berjalan Kaki dari Muzdalifah ke Mina
2
Belasan Tahun Jadi Petugas Pemotongan Hewan Kurban, Riyadi Bagikan Tips Hadapi Sapi Galak
3
Cerpen: Tirakat yang Gagal
4
Meski Indonesia Tak Bisa Lolos Langsung, Peluang Piala Dunia Belum Pernah Sedekat Ini
5
Jamaah Haji Indonesia Diimbau Tak Buru-buru Thawaf Ifadhah, Kecuali Jamaah Kloter Awal
6
Jamaah Haji Indonesia Bersyukur Tuntaskan Fase Armuzna
Terkini
Lihat Semua