Ketum GP Ansor: Kenapa Radikalisme Islam Saya Lawan?
NU Online · Kamis, 4 Februari 2016 | 23:00 WIB
Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas menyatakan menolak radikalisme Islam meski ia bersyahadat yang sama dengan kelompok radikal. Di akun Twitter pribadinya ia mengaku mendapat pesan langsung dari seseorang yang penasaran dengan alasan yang mendasari sikapnya itu.
“Pertama, karena mereka (kelompok radikal, red) menolak orang Islam di luar kelompoknya. Di mata mereka, saya ini kafir,” katanya, Kamis (4/2) malam. Ia menegaskan menolak gagasan kelompok radikal yang mengafirkan semua orang di luar mereka.
Kedua, lanjutnya, agenda radikalisme itu merebut kekuasaan negara. Di sini, tentu mereka akan mengubah NKRI menjadi khilafah atau negara Islam. “Bagi saya, ini persoalan serius yang semestinya menjadi kesadaran setiap warga negara yang waras. Yang ingin negara ini tegak sampai kapan pun,” tambah pria yang biasa dipanggi Gus Tutut ini.
“Pegangan saya, prinsip yang diajarkan Rasulullah. Bahwa setiap yang sudah bersyahadat haram darahnya, hartanya, kehormatannya. Nggak boleh diganggu,” tutur Gus Tutut.
Tentang siapa yang berpotensi menjadi radikal, menurutnya sederhana, yakni mereka yang terasing dari kumpulannya, komunitas atau masyarakatnya. “Mereka yang bergabung dengan kelompok radikal, saya berani pastikan orang yang bermasalah di lingkungannya,” ujarnya. (Mahbib)
Terpopuler
1
Kader PMII Dipiting saat Kunjungan Gibran di Blitar, Beda Sikap ketika Masih Jadi Wali Kota
2
Pihak MAN 1 Tegal Bantah Keluarkan Siswi Berprestasi Gara-gara Baju Renang
3
Kronologi Siswi MAN 1 Tegal Dikeluarkan Pihak Sekolah
4
Negara G7 Dukung Israel, Dubes Iran Tegaskan Hindari Perluasan Wilayah Konflik
5
KH Miftachul Akhyar: Menjadi Khalifah di Bumi Harus Dimulai dari Pemahaman dan Keadilan
6
Amerika Bom 3 Situs Nuklir Iran, Ekskalasi Perang Semakin Meluas
Terkini
Lihat Semua