Nasional

Ketua PWNU Banten: Ketika Berdoa, Perhatikan Empat Hal

Ahad, 18 Juli 2021 | 06:30 WIB

Ketua PWNU Banten: Ketika Berdoa, Perhatikan Empat Hal

Ketua PWNU Banten KH Bunyamin Hafidz. (Foto: Istimewa)

Jakarta, NU Online
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Banten KH Bunyamin Hafidz mengatakan, ada empat hal penting yang harus diperhatikan dalam berdoa kepada Allah Swt.


Pertama, dalam berdoa kita harus yakin kepada Allah bahwa doa tersebut akan dikabulkan. Hal ini sebagaimana firman Allah: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan”.


Hal tersebut dalam acara shalawat Nariyah dan Doa untuk Keselamatan Bangsa dari Wabah yang diselenggarakan oleh Televisi Nahdlatul Ulama (TVNU) secara virtual, pada Sabtu (17/7) malam.


“Dalam berdoa, jangan sampai ada keraguan. Kita harus yakin seyakin-yakinnya karena doa adalah perintah Allah Swt. ‘Aku tergantung dugaan hamba-Ku’ demikian kata Allah. Jadi, kalau kita ragu, doa akan dikabulkan atau tidak, maka tidak akan dikabulkan,” kata Kiai Bunyamin.


Kedua, dalam berdoa harus tekun dan terus-menerus. “Kita harus kontinu, jangan baru satu dua kali terus bosan. Yah, doanya tidak dikabulkan, malah jadi pesimis. Kita harus optimis, terus-menerus walaupun kita di mana dan sedang sibuk, kita sempatkan,” tuturnya.
 

Kiai Bunyamin berharap PBNU tetap melaksanakan pembacaan shalawat Nariyah dan terus mengajak masyarakat untuk doa bersama. Sebab, amalan-amalan yang dicintai oleh Allah adalah yang kontinu, walaupun amalannya sedikit.


“Insyaallah, pada saatnya doa kita terkabul oleh Allah Swt,” harap Kiai Bunyamin.


Ketiga, dalam berdoa harus sabar. Satu hingga tiga malam doa belum juga dikabulkan, bahkan sampai berbulan-bulan atau bertahun, kita harus tetap sabar. “Sekarang belum dikabulkan, insyaallah, kapan pun itu pasti akan dikabulkan jika kita sabar dan terus berdoa,” ujarnya.


Keempat, dalam berdoa harus ikhlas. Di mana pun kita berada dan kapan pun, baik sendiri atau beramai-ramai. Kiai Bunyamin mengingatkan untuk terus berupaya ikhlas dalam berdoa. Dalam arti murni, bersih, dan semata-mata karena Allah.


Menurut dia, jika keikhlasan menyertai dalam ibadah, jika doa belum dikabulkan dalam waktu dekat, atau bahkan hingga ajal menjelang, insyaallah di akhirat akan menjadi amal shaleh. Sebab, doa merupakan ibadah, sebagaimana firman Allah; “Tidak aku perintahkan kepada kalian, kecuali beribadah kepada-Ku”.


Kiai Bunyamin menilai pembacaan shalawat Nariyah yang dilakukan PBNU merupakan sebuah ikhtiar. Sebab, Covid-19 sangat dirasakan dampaknya bagi perekonomian, kesehatan, maupun psikis.


“Saya kira pembacaan shalawat Nariyah ini hal yang sangat baik dalam rangka berikhtiar, untuk memohon kepada Allah. Mari kita lebih mendekatkan diri kepada Allah,” ajak Kiai Bunyamin.


Kontributor: Disisi Saidi Fatah
Editor: Musthofa Asrori