Nasional

Ketua PBNU Dorong Pesantren Optimalkan Sektor-Sektor Potensi Ekonomi

Rab, 9 Agustus 2023 | 15:00 WIB

Ketua PBNU Dorong Pesantren Optimalkan Sektor-Sektor Potensi Ekonomi

Suasana workshop pengembangan ekosistem rantai nilai halal atau Halal Value Chain (HVC) sektor pertanian dan perkebunan pada Ahad hingga Rabu (6-9/8/2023). (Foto: panitia workshop)

Bandung, NU Online 
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bekerja sama dengan Bank Indonesia menggelar workshop pengembangan ekosistem rantai nilai halal atau Halal Value Chain (HVC) sektor pertanian dan perkebunan pada Ahad hingga Rabu (6-9/8/2023).


Kegiatan yang dilangsungkan di Bandung, Jawa Barat ini diikuti oleh pondok pesantren di bawah naungan Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) PBNU yang memiliki bisnis di sektor pertanian atau perkebunan.


Terhitung 30 pesantren dari sejumlah provinsi di Indonesia yang mengikuti acara ini. Meliputi perwakilan pesantren yang ada di Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Aceh, Lampung, Riau, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Banten. 


Dalam Sambutannya, Ketua PBNU KH Choirul Sholeh Rasyid menyampaikan bahwa NU memiliki potensi ekonomi yang sangat besar. Dengan sejumlah lembaga yang dimiliki oleh NU, kata dia, ke depannya diproyeksikan akan berdampak positif bagi ekonomi umat secara luas. Termasuk di pesantren. Pesantren menurutnya, punya potensi untuk mengoptimalkan fungsi pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan ekonomi.


"Pesantren tidak hanya, maaf, tidak hanya memberikan pengajian, belajar, tapi juga mendorong ekonomi syariah untuk tumbuh dan berkembang,” terangnya, Senin (7/8/2023). 


Ia menegaskan kepada perwakilan pesantren yang hadir agar bertekad dengan serius dalam upaya pengembangan ekonomi pesantren. 


Sementara itu, Ketua Tim Pokja, H Khudori Faraby menyampaikan bahwa Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf memberikan dorongan yang sangat positif dalam menyambut program pengembangan ekonomi syariah ini. 


Dalam kesempatan yang sama,
Deputi Direktur Bank Indonesia, Indralaya menyampaikan dukungan positif terhadap program kerja sama antara PBNU dengan BI dalam upaya pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.


Indrajaya menambahkan bahwa workshop yang dilaksanakan bagi 30 pesantren dari sektor pertanian atau perkebunan ini merupakan bentuk tindak lanjut dari MoU yang telah dilakukan antara PBNU dengan BI pada Desember 2022 lalu.


Peserta workshop ini diseleksi secara objektif dari sejumlah pesantren yang bergerak pada sektor bisnis pertanian atau perkebunan. Dalam beberapa hari ke depan, peserta akan mengikuti sejumlah rangkaian Focus Group Discussion dan site visit yang akan dilakukan ke Pondok Pesantren Al-Ittifaq.


Kegiatan tersebut dinilai penting agar pesantren dapat menjadi bagian dari ekosistem Halal Value Chain (HVC) dan dapat mengambil success story dari pesantren pegiat bisnis bidang pertanian dan perkebunan.


Hadir secara pada pembukaan workshop pengembangan ekosistem HVC sektor pertanian dan perkebunan ini Ketua PBNU KH Choirul Sholeh Rasyid, Ketua Tim Pokja H Khudori Faraby, Wakil Ketua Pokja DR. Basnang Said, dua Deputi Direktur Bank Indonesia Indrajaya dan Bu Diana Yumanita.