Mataram, NU Online
Kinerja Tim NU Peduli Lombok dalam menangani tanggap darurat akibat gempa diapreasiasi oleh banyak kalangan termasuk dari HKBP (Huria Kristen Batak Protestan) Mataram.
Hal ini disampaikan oleh Pdt. Fridz P Sihombing dan rombongan perwakilan Pimpinan Wilayah HKBP Pusat saat berkunjung di Kantor PWNU NTB jalan Pendidikan Nomor 6 Kota Mataram Jumat, (24/8).
Ia menyebutkan terharu atas musibah yang menimpa Lombok, lebih-lebih banyak di antara korban adalah warga NU. "Secara realistis info saat ini lebih menakutkan, Namun kita optimis sebagai manusia tentu penuh harapan," katanya.
Ia juga meminta agar NU dan pihaknya terus akan bergandengan tangan dalam misi kemanusiaan. "Walau keyakinan berbeda, tapi kita pasti memiliki persepsi yang sama tentang manusia," terangnya.
Dia juga siap bersatu untuk memikirkan hal yang terbaik dan berbuat semaksimal mungkin untuk memberikan semangat hidup bagi warga Lombok.
"Kondisi ini akan melumpuhkan kehidupan ke depan. Karena itu, bantuan dari manapun agar tidak ditolak masyarakat,” katanya. Dirinya juga mengajak semua elemen bergandengan tangan untuk kemanusiaan dan demi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sebelumnya Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Nusa Tenggara Barat, KH Achmad Taqiuddin Mansyur mengucapkan terima kasih atas kunjungan rombongan HKBP di Posko NU Peduli. Karena hal tersebut sebagai wujud saling menguatakan satu sama lain dalam hal kemanusiaan.
"Kalau boleh teriak mungkin kita sudah teriak atas kondisi ini,” ungkap KH Achmad Taqiuddin Mansyur. Dirinya berharap ujian ini cepat berlalu dan masyarakat Lombok diberikan kekuatan khususnya warga NU yang tertimpa musibah, lanjutnya sembari mengusap air mata.
Baiq Mulianah selaku Ketua Tim NU Peduli Lombok juga menyebutkan pihaknya fokus di masa tanggap darurat ini adalah klaster perlindungan korban. “Yakni kesehatan, pendidikan, logistik dan sarpras atau sarana prasarana,” ungkapnya.
Tampak hadir Irpan Suriadiata selaku Wakil Rektor 1 UNU NTB, Solihin LAZISNU NTB dan puluhan relawan NU Peduli. (Hadi/Ibnu Nawawi)