Nasional

Ketua NU Jatim: Perusak Aswaja Juga Membahayakan Negara

Sen, 28 Oktober 2019 | 14:00 WIB

Ketua NU Jatim: Perusak Aswaja Juga Membahayakan Negara

KH Marzuki Mustamar bersama sejumlah kiai pada Santri Culture Night Carnival di halaman PWNU Jatim. (Foto: NU Online/A Hanan)

Surabaya, NU Online
KH Marzuki Mustamar menyatakan bahwa seluruh elemen masyarakat harus melakukan sinergi untuk mewujudkan suasana kondusif. 
 
Hal ini disampaikan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur ini pada acara Santri Culture Night Carnival (SCNC). Kegiatan merupakan puncak rangkaian acara Hari Santri 2019 yang diselenggarakan Ahad (27/10) malam.
 
NU sangat berharap dan tentu sangat senang dan mendukung andai semua pihak mulai pemerintah maupun swasta bareng-bareng untuk benar-benar menjaga, memegangi akidah Ahlussunnah wal Jamaah.
 
"Juga bareng-bareng mewaspadai semua gerakan yang merusak, merugikan Ahlussunnah wal Jamaah yang pada akhirnya juga bisa membahayakan kedaulatan negara,” ucapnya.
 
Pada kegiatan yang dihadiri Wakil Presiden Republik Indonesia itu, di awal sambutannya Kiai Marzuki menegaskan kembali bahwa NU merupakan jamiyah diniyah ijtimaiyah, yakni organisasi yang bergerak di bidang agama dan sosial.
 
“Sebagai jamiyah diniyah ijtimaiyah, NU sangat peduli dan konsen terhadap program-program kemasyarakatan, kebangsaan, serta program yang menyangkut kehidupan berbangsa dan bernegara,” terangnya. Intinya muara dari itu semua adalah NU ingin hidup dalam suasana negara baldatun thayyibatun warabbun ghafur, lanjutnya.
 
Selain itu, Kiai Marzuki juga menyatakan bahwa sebagai organisasi yang bergerak di bidang keagamaan dengan ribuan pesantren, Taman Pendidikan al-Qur’an atau TPQ, madrasah diniyah, madrasah formal, majelis taklim, jamaah thariqah, dan lain-lainnya itu semata-mata dilakukan NU dan kiai untuk mengemban misi utama sebagai jamiyah diniyah.
 
“Sebagai organisasi yang bergerak di bidang agama, semua dilakukan NU dan kiai-kiai untuk mengemban misi utama sebagai jamiyah diniyah,” ungkapnya.
 
Untuk itu, Pengasuh Pesantren Sabilurrosyad Gasek Kota Malang ini sangat berharap agar pemerintah mulai dari bawah, yakni RT, RW hingga pemerintah pusat bisa menciptakan suasana yang kondusif. 
 
“Sehingga para masyayikh dan para kiai bisa semakin mudah dan gampang dalam melaksanakan peran NU sebagai jamiyah diniyah,” harapnya.
 
Di akhir sambutan, dirinya berharap agar pemerintah Indonesia dengan Kabinet Indonesia Maju yang baru saja dilantik bisa bersinergi untuk melakukan tugas misi utama NU.
 
“Semoga lewat Kabinet Indonesia Maju yang beberapa hari dilantik oleh presiden kita, Ir H Joko Widodo, pemerintah Indonesia benar-benar bisa bersinergi dengan Nahdlatul Ulama untuk melakukan tugas misi utama, yakni jamiyah diniyah Ahlissunnah wal Jamaah dan full seratus persen NKRI harga mati,” tutupnya.
 
 
Pewarta: Ahmad Hanan
Editor: Ibnu Nawawi