Nasional

Ketika KH Sya'roni Ahmadi Mengislamkan Orang Barat

Jum, 17 Juni 2016 | 05:44 WIB

Kudus, NU Online
Adanya aksi kekerasan berkedok agama telah menimbulkan pandangan negatif di kalangan orang non-muslim terutama dari negara Barat. Mereka menilai Islam di manapun termasuk Indonesia sebagai agama kekerasan. Namun, berkat penjelasan dan sikap yang dilakukan  para kiai dan ulama tentang Islam rahmatal Lil Alamin, mampu menepis pandangan negatif tersebut.

Belakangan mereka (orang Barat) banyak yang datang ke Indonesia untuk mengetahui atau belajar mendalami Islam Rahmatal lil Alamin. Bahkan, tidak sedikit diantara orang barat yang menyatakan keinginan masuk agama Islam di hadapan para kiai NU.

Seperti pengalaman Mustasyar PBNU Kiai Sya'roni Ahmadi yang pernah kedatangan dua tamu pria asal negara Inggris dan Australia. Dalam pengajian Tafsir Al Qur'an di Masjid Al-Aqsha Menara Kudus Jumat (17/6) fajar, KH Sya'roni menceritakan kedua orang asing yang non muslim tadi  ingin memeluk agama Islam.

"Saya-pun membimbing mereka dengan mengucapkan dua kalimat syahadat," tutur Mbah Sya'roni tanpa menyebut nama kedua tamunya itu.

Saat Mbah Sya'roni bertanya mengapa masuk Islam harus memilih ke Indonesia? Kedua muallaf tadi menjawab karena adanya berita yang dilansir koran Inggris bahwa Islam Indonesia galak-galak atau penuh kekerasan. Mendengar alasan itu, Kiai sepuh kharismatik asli Kudus ini menjelaskan berita tersebut tidak benar seraya menunjukkan sikap ramah kepada orang barat tadi.

"Saat sampai rumahku, keduanya saya sambut dengan perasaan halus (ramah). Saya juga memberi sarung kepada mereka," imbuhnya berbahasa Jawa.

Ketika mau pulang, kedua muallaf meminta foto bersama. Mbah Sya'roni-pun melayani dengan senang hati karena tamunya seorang laki-laki. "Selang beberapa hari ada tamu perempuan dari Jerman mengajak berfoto, saya tidak mau. Saya khawatir, kalau dilihat jamaah pengajian akan sangaat kurang elok," kata Mbah Sya'roni disambut geerr jamaah.

Pengajian Tafsir al-Qur'an yang diasuh Mbah Sya'roni, Jumat (17/6) fajar tadi masih melanjutkan Surat Al-Baqarah. Ribuan jamaah dari berbagai daerah Kudus dan sekitarnya memadati pelataran dan ruangan masjid Al-Aqsha Menara Kudus. (Qomarul Adib/Fathoni)