Jakarta, NU Online
Pembina Pimpinan Pusat Pencak Silat NU Pagar Nusa KH Fuad Anwar mengatakan, aktivitas ketabiban yang dilakukan oleh para anggota Pagar Nusa menjadi salah satu sarana untuk memberikan bimbingan agama kepada masyarakat. Kenyataannya, masyarakat tidak hanya datang untuk berobat, tetapi juga menyampaikan persoalan yang dihadapi.<>
Demikian disampaikan KH Fuad Anwar saat memberikan taushiyah pada kegiatan istighotsah rutin Selasa Kliwon malam yang dilaksanaan PP Pagar Nusa di Masjid An Nahdlah lantai dasar gedung PBNU, Jl Kramat Raya, Jakarta Pusat, Selasa (17/3)
“Masyarakat yang datang tidak hanya berobat tetapi juga minta nasihat agama dan berkonsultasi masalah pribadi. Ada yang usahanya macet. Ada yang suaminya kawin lagi, dan lain-lain. Jadi ketabiban ini menjadi sarana syiar Islam,” katanya.
Menurut mantan ketua umum Pagar Nusa ini, sebagian besar pendekar Pagar Nusa juga mempunyai kemampuan di dunia ketabiban seperti ahli patah tulang, herbal atau pengobatan alternatif. Ketabiban menjadi salah satu bidang utama dalam struktur kepengurusan Pagar Nusa dari pusat sampai ke daerah.
“Menjadi dukun atau tabib memang bukan cita-cita. Awalnya ada orang minta tolong lalu kita tolongin. Dan kemampuan ketabiban ini minallah (karunia Allah). Misalnya ada yang memberikan ramuan dan doanya sama, namun khasistnya bisa berbeda,” katanya.
Kegiatan istighotsah rutin yang diselenggarakan oleh PP Pagar Nusa sekaligus menjadi sarana untuk menambah kemampuan dan pengetahuan soal ketabiban. Hadir Selasa malam kemarin beberapa tabib yang membuka praktik di Jabodetabek antara lain, tabib Yusuf Habibi dari Kampung Siluman Tambun, Ki Bogem Bakriani dari Parung Bogor dan Gus Heru yang membuka praktik di kawasan Senen Jakarta Pusat.
Istighotsah malam itu juga sekaligus membahas persiapan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Pencak Silat Pagar Nusa yang akan diselenggarakan pada akhir 27 Maret di Pondok Pesantren Az Zuhri Semarang. (A. Khoirul Anam)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Cara Meraih Ketenangan Hidup
2
Munas NU 2025 Putuskan 3 Hal tentang Penyembelihan dan Distribusi Dam Haji Tamattu
3
Pramoedya Ananta Toer, Ayahnya, dan NU Blora
4
Khutbah Jumat: Etika Saat Melihat Orang yang Terkena Musibah
5
Gus Baha: Jangan Berkecil Hati Jadi Umat Islam Indonesia
6
Rais Aam PBNU Ingatkan 2 Kerugian Tak Terukur dalam Berorganisasi
Terkini
Lihat Semua