Nasional

Kepala Provost Banser: Banser Harus Menjadi Perekat Umat

Sabtu, 17 Maret 2018 | 11:30 WIB

Tulungagung, NU Online

Barisan Ansor Serbaguna atau Banser sebagai pasukan inti Gerakan Pemuda (GP) Ansor, harus menjalankan fungsinya sebagai katalisator atau perekat antar umat. Lebih-lebih di tahun poltik seperti saat ini.


“Di antara fungsi Banser adalah fungsi katalisator,” kata Kepala Provost Banser, H Imam Kusnin Ahmad, Sabtu (17/3). 


Maksudnya Banser berfungsi sebagai perekat hubungan silaturahim dan menumbuhkan rasa solidaritas sesama anggota Ansor dan sesama anggota NU dan masyarakat, lanjutnya saat menjadi pemateri pada Diklat Terpadu Dasar Banser di Gedung  MI Al-Azhar Bandung, Tulungagung, Jawa Timur.


Menurut Kusnin, ada empat funsi Banser dalam melaksakan tata tugas organisasi. Selain katalisator, ada fungsi kaderisasi. “Yakni kader yang tanggap terampil dan berdaya guna untuk pengembangan kaderisasi di lingkungan Gerakan Pemuda Ansor,” jelasnya.


Berikutnya fungsi dinamisator, yakni bagian organisasi yang berfungsi sebagai pelopor penggerak program GP Ansor.  Dan yang keempat stabilisator, yakni sebagai pengaman program kemanusiaan dan sosial kemasyarakatan NU.


“Dari empat fungsi tadi, nampaknya fungsi katalisator atau perekat hubungan itu yang harus dilakukan Banser. Baik sebelum, maupun sesudah pelaksanaan Pilkada," terang Kang Kusnin, yang juga instruktur Satkornas atau Satuan Koordinasi Nasional Barisan Ansor Serbaguna itu.


Apalagi di beberapa daerah, lanjut Kang Kusnin, banyak kader nahdliyin yang maju sebagai kandidat dalam pilkada. Misalnya di Jatim. H Syafullah Yusuf  dan Hj Khofifah sama-sama maju dalam Pilkada Jatim. Mereka berasal dari latar belakang yang sama. “Sama-sama dari nahdliyin, maka Banser di Jatim harus menjalankan fungsi tadi," terangnya.


Menurutnya, pilihan pasti ada yang beda. “Beda pilihan, jangan menjadikan di antara nahdliyin terjadi perpecahan,” pesan Kang Khusnin.


Nahdliyin Jatim sudah cerdas terkait dengan ini. Untuk itu fungsi perekat Banser harus dijalankan. Agar  marwah organisasi NU terjaga dengan baik. Baik sebelum maupun sesudah Pilkada. “Ini ujian bagi Ansor dan Banser,’’ kata Ketua Pimpinan Cabang Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama atau ISNU Kabupaten Blitar tersebut.


Diklat Terpadu Dasar di Kecamatan Bandung Tulungagung diikuti lebih dari 100 peserta. Mereka berasal dari beberapa utusan pimpinan ranting se-Kecamatan Bandung. Selain Kusnin, juga hadir memberikan materi Kasatkornas Banser H Alfa Isneini.


”Enam bulan lalu di PAC ini digelar Pelatihan Kader Dasar untuk Ansor. Kali ini ganti Diklat terpadu  untuk Banser,’’ kata Ketua Pimpinan Cabang Ansor Kabupaten Blitar, H Mohammad Rifai. (Red: Ibnu Nawawi)