Nasional

Kemnaker Sosialisasikan Pentingnya Memahami Dunia Ketenagakerjaan Sejak Dini

NU Online  ·  Rabu, 20 September 2017 | 10:15 WIB

Brebes, NU Online 
Perkembangan teknologi dan informasi telah berpengaruh terhadap perkembangan ketenagakerjaan. Untuk itu, perlu dilakukan sosialisasi pentingnya memahami dinamika ketenagakerjaan kepada generasi muda. Sehingga, generasi muda mampu mempersiapkan diri ketika masuk ke dunia kerja.

“Ayo siapkan diri kalian untuk mempersiap masa depan yang lebih baik. Semoga setelah lulus bisa mendapatkan pekerjaan seperti yang diimpikan. Kemudian bisa memberi kontribusi pada bangsa dan negara,” kata Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan RI Nur Nadlifah dalam kegiatan “Penyuluhan Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri Tahun 2017” di SMK Bhakti Utama, Brebes pada hari Rabu (20/9).

Menurutnya, kesiapan generasi muda dalam menghadapi dunia kerja ini dilakukan dengan cara meningkatkan kompetensi dan keterampilan. Kedua hal inilah yang menurutnya menjadi modal penting agar berdaya saing. Baik di dalam negeri maupun luar negeri.

Pada kesempatan yang sama, Kasubdit Antar Kerja Direktorat PTKDN Kemnaker, Timbul Tua Panggabean menyatakan bahwa pemerintah melalui Kemnaker telah melakukan sejumlah terobosan untuk meningkatkan daya saing SDM Nasional.

Diantaranya adalah penguatan akses dan mutu pelatihan kerja. Implementasi dari kebijakan ini adalah dengan diperkuatnya Balai Latihan Kerja (BLK) milik pemerintah. Penguatan ini dilakukan pada ranah kualitas program pelatihan, maupun kuantitas kepesertaan.

Selain itu, sejak akhir tahun lalu Kemnaker telah mendeklarasikan program “Pemagangan Nasional.” Program yang diresmikan secara langsung oleh Presiden RI Joko Widodo ini merupakan pemagangan berbasis jabatan dengan komposisi 30 persen teori dan 70 persen praktik lapangan. Dengan program ini, diharapkan dapat mendorong peningkatan kompetensi dan keterampilan SDM Indonesia.
“Maksimalkan pemagangan untuk bisa mendapat pekerjaan,” kata Timbul.

Menurutnya, salah satu penyebab masyarakat memilih untuk menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri karena kurangnya keterampilan. Hal ini juga yang menyebabkan TKI identik dengan manusia berketerampilan rendah dan bekerja pada sektor domestik.

Namun begitu, ia menuturkan bahwa di luar negeri pun banyak TKI skilled dan profesional pada sektor formal.

“Jadi, TKI semoga menjadi pilihan terakhir,” ujarnya.

Pada kesempatan ini juga dijelaskan bagaimana tahapan untuk mencari kerja yang baik oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinnaker) Kabupaten Brebes, Zaenudin. (Red. Kendi Setiawan)