Kembangkan Bahtsul Masail, Rancangan Pedoman Taqlid Manhaji Disiapkan
NU Online · Rabu, 14 Mei 2014 | 18:01 WIB
Jakarta, NU Online
Sejumlah pengurus teras lembaga di PBNU tengah mempersiapkan rancangan pedoman taqlid manhaji untuk dibahas pada forum Munas-Konbes NU 2014 Juni mendatang. Pedoman rinci ini penting dibahas untuk memperkaya mekanisme bahtsul masail sebagai forum pemecah persoalan umat di tubuh NU.
<>
Berbeda dengan taqlid qauli, taqlid manhaji merupakan taqlid metodologis. Taqlid jenis ini lebih aktif dibanding taqlid qauli yang cenderung berhenti pada putusan final ulama. Taqlid manhaji secara umum pernah diputuskan pada Munas NU di Lampung pada 1992.
“Munas NU di Lampung belum ada panduan bersifat nasional,” kata Ketua PP Lakpesdam NU H Yahya Makshum yang memimpin rapat di ruang Syuriyah PBNU Jakarta Pusat, Rabu (14/5) sore. Maka dari itu, kata Ketua LTMNU KH Abdul Manan Ghani, “Pakem taqlid manhaji mesti dibuat agar mudah terlaksana.”
Sebuah tim dibentuk untuk membuat rancangan ini. Tim ini melibat pengurus Syuriyah dan Ketua PBNU yang membidangi bahtsul masail, sejumlah pengurus lembaga di NU, akademisi, dan kiai NU praktisi bahtsul masail di tingkat cabang, wakil cabang, dan ranting NU.
“Tim ini harus bertemu dahulu sehingga batang tubuh gagasan ini tampak,” kata Ketua LBM PBNU KH Zulfa Mushtofa, menentukan rapat lanjutan pada Rabu pekan depan.
Sementara Katib Syuriyah PBNU KH Shalahuddin Al-Ayyubi mengingatkan awal mula penentuan materi Munas NU di Lampung. “Asbabul wurudnya ialah banyaknya forum bahtsul masail yang berujung mauquf, tanpa jawaban.” (Alhafiz K)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
2
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
3
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
4
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
5
Gus Yahya Cerita Pengkritik Tajam, tapi Dukung Gus Dur Jadi Ketum PBNU Lagi
6
Ketua PBNU: Bayar Pajak Bernilai Ibadah, Tapi Korupsi Bikin Rakyat Sakit Hati
Terkini
Lihat Semua