Nasional

Kelahiran Rasulullah, Momen Paling Penting di Bumi

NU Online  ·  Kamis, 24 Desember 2015 | 05:17 WIB

Pacitan, NU Online
Katib Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Luqman Harits Dimyathi menyampaikan, momen kelahiran Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam merupakan segala sumber kemuliaan di bumi ini.
<>
“Andai saja tidak ada malam kelahiran rasul, andai saja tidak ada kelahiran nabi  yang mulia ini, maka tidak akan terjadi malam lailatul qadar, malam isra’ mi’raj, pembukaan kota Makkah, perang Badar, juga tidak akan ada umat Islam seluruhnya. Maka dengan adanya baginda Rasul adalah adanya umat Islam ini,” katanya dalam acara Diba’ Akbar Peringatan Maulid Nabi Muhammad yang digelar di Pondok  Tremas  Pacitan, JawaTimur, Rabu (23/12) malam.

Pengasuh Pondok  Tremas itu mengatakan, hari kelahiran Nabi Muhammad adalah hari yang paling mulia di bumi ini. Memperingati maulid nabi dengan bershalawat, membaca maulid Al-Barzanji merupakan salah satu amaliyah Nahdliyin yang harus terus dijaga. Ia mengingatkan kepada para santri agar tidak mudah terpengaruh dengan kelompok yang  tidak suka dengan kegiatan maulid nabi.

“Sekarang bukan lagi membahas tentang meramaikan maulid itu boleh atau tidak, apakah maulid itu bid’ah atau tidak, namun bagaimana cara kita menyambut kelahiran nabi dengan suka cita dan bahagia,” tutur Koordinator Gerakan Ayo Mondok itu.

Kiai Luqman, mengutip keterangan yang pernah disampaikan oleh al-Habib al-Sayyid Muhammad ibn Alawi al-Maliki al-Makki, mengatakan bahwa memuliakan hari kelahiran Nabi sayogianya dilakukan dengan cara yang ramai dan meriah, seperti melakukan puasa, membaca Al-Qur’an dan menggelar bermacam perlombaan untuk mengingatkan dan menerangkan kepada generasi kita tentang sejarah hidup nabi, peradaban manusia dan negaranya.

Peringatan maulid nabi pada 12 Rabiul Awal rutin digelar oleh keluarga besar Pondok  Tremas Pacitan sebagai ekspresi mencurahkan segala bentuk kerinduan kepada baginda Rasul Muhammad shallallahu’alaihi wasallam. Para kiai dan asatidz secara bergilir membaca sejarah kehidupan Nabi  yang terangkum dalam kitab maulid Al-Barzanji.

Ribuan santri Pondok  Tremas  dengan khusyuk melantunkan puji-pujian dan shalawat dengan harapan kelak mendapat syafaat dari Rasulullah. Acara ditutup dengan pembacaan doa secara bergantian oleh KH Rotal Amin, KH Asif Hasyim dan KH Hammad Harits Dimyathi. (ZaenalFaizin/Mahbib)