Nasional

Kekhasan LP Ma'arif Dianggap Siapkan Peserta Didik Hadapi Tantangan Abad 21

Sel, 28 Juni 2022 | 08:00 WIB

Kekhasan LP Ma'arif Dianggap Siapkan Peserta Didik Hadapi Tantangan Abad 21

Sekretaris LP Ma'arif NU Hariyanto Oghi saat arahan sekaligus penutupan acara Bimbingan Teknis Literasi dan Numerasi POP SMP, Ahad (26/6/2022) di Arion Hotel Bandung, Jawa Barat. (Foto: istimewa)

Bandung, NU Online
Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang sangat diperlukan oleh semua manusia di seluruh dunia. Lembaga Ma'arif NU diharapkan berperan besar sebab memiliki kelebihan dibanding lembaga pendidikan lain. LP Ma'arif NU dengan dasar pendidikan Pancasila dan UUD 1945 serta landasan Aswaja yang berakar pada budaya bangsa dan mengedepankan karakter yang sangat diperlukan dalam menghadapi tantangan Abad 21. 


Hal itu disampaikan Sekretaris LP Ma'arif NU Hariyanto Oghi saat arahan sekaligus penutupan acara Bimbingan Teknis Literasi dan Numerasi POP SMP, Ahad (26/6/2022) di Arion Hotel Bandung, Jawa Barat.


"LP Ma’arif PBNU memperaktikkan pembelajaran yang mengintegrasikan kemampuan literasi, kecakapan pengetahuan, keterampilan dan sikap, serta penguasaan terhadap teknologi," kata Oghie.


Selain itu ia menyebutkan, Bimtek Literasi dan Numerasi ini menjadi bagian terpenting dalam sebuah proses pembelajaran. Seseorang yang memiliki kemampuan berpikir kritis, kreatif, kolaborasi dan mampu berkomunikasi dengan baik  akan meningkatkan pula karakternya.


"Sehingga keilmuan dan kompetensi yang dikuasainya akan menjadikannya memiliki sikap dan karakter yang bertanggung jawab, bekerja keras, jujur dalam kehidupannya," imbuhnya.


Oleh sebab itu, kata dia, proses pendidikan harus dapat mengembangkan karakter dan kecakapan, baik yang terkait dengan pilar pendidikan maupun kecakapan yang dibutuhkan saat ini. Termasuk peningkatan profesi dan kompetensi guru, karakteristik pembelajaran, dan karakteristik peserta didik, serta kecakapan hidup dalam berkarir.


"Kecakapan yang dibutuhkan ada adalah keterampilan berpikir lebih tinggi (higher order thinking skills), kecakapan berpikir kritis dan pemecahan masalah (critical thinking and problem solving skill)," tegasnya.


Sekretaris Program POP SMP LP Ma’arif NU Deden Saeful Ridhwan menyampaikan pentingnya  memiliki kemampuan dalam mengembangkan, melaksanakan, dan menyampaikan gagasan-gagasan baru secara lisan atau tulisan, bersikap terbuka dan responsif terhadap perspektif baru dan berbeda. Selain itu maampu mengemukakan ide-ide kreatif secara konseptual dan praktikal; menggunakan konsep-konsep atau pengetahuannya dalam situasi baru dan berbeda, baik dalam mata pelajaran terkait, antar-mata pelajaran, maupun dalam persoalan kontekstual. Menggunakan kegagalan sebagai wahana pembelajaran.

 

"Memiliki kemampuan dalam menciptakan kebaruan berdasarkan pengetahuan awal yang dimiliki. Mampu beradaptasi dalam situasi baru dan memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan (kolaborasi). Memiliki kemampuan dalam kerja sama berkelompok beradaptasi dalam berbagai peran dan tanggung jawab, bekerja secara produktif dengan yang lain. Memiliki empati dan menghormati perspektif berbeda. Mampu berkompromi dengan anggota yang lain dalam kelompok demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan," paparnya​​​​​​​​​​​​​​.


LP Ma'arif PBNU terus berupaya mempersiapkan SDM-nya dengan kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK atau ICT) yang berkembang begitu cepat. Perkembangan teknologi tersebut mempengaruhi berbagai aspek kehidupan termasuk pada proses pembelajaran. Guru di lingkungan LP Ma'arif PBNU harus dapat memotivasi peserta didik untuk memahami interkoneksi antar konsep, baik dalam mata pelajarannya dan antar-mata pelajaran, serta aplikasinya dalam dunia nyata.  


"Sesuai dengan karakter pendidikan Abad 21 (4K atau 4C), maka pembelajaran yang dikembangkan harus dapat mendorong peserta didik untuk mengembangkan kemampuan berpikir lebih tinggi (higher order thinking skills)," tegasnya.
 

Editor: Kendi Setiawan