Kejernihan Melihat Persoalan
NU Online · Senin, 23 September 2019 | 05:00 WIB
Dikatakannya banyak cara pandang yang menjadi salah hanya karena terlalu membesarkan emosi. Banyak hal yang coba dibuat kacau pola berpikirnya. Padahal jika itu terjadi bukan tidak mungkin justru menjadikan ketidakadilan dalam penempatan penilaian tertentu.
Hal tersebut diakuinya sebagai salah satu bentuk kekacauan berfikir di ranah industri. Belum lagi di konteks lain seperti halnya politik. Oleh karena itulah dirinya mengajak untuk berhati-hati dalam mengerti persoalan tertentu.
"Kita semua tahu peradaban modern ini adalah dunia simbol. Sulit sekali menghilangkan simbol. Seperti gaya berpakaian saya ini sebenarnya juga simbol. Demokrasi menjadi simbol dunia saat ini. Padahal simbol itu wujud dari topeng ketidaksejatian," tegas Kiai Jalil.
Sayangnya, justru seringkali ketersinggungan justru muncul karena persoalan simbol tersebut. Banyak yang mencampur adukkan persoalan simbol tanpa melihat makna yang ada di baliknya.
Setelah menelaah antara simbol dan makna dibaliknya, maka barulah makna hukum dari Al Fath menjadi relevan. Semua yang dibalik simbol itu harus dipahami dengan hukum yang berlaku dan sesuai.
Pemilahan tema yang begitu menarik itupun membuat ratusan warga yang datang tampak begitu antusias. Terlebih penampilan dari Sampak GusUran membuat suasana di rumah adab Indonesia Mulia itu kian hangat.
Terpopuler
1
3 Jenis Puasa Sunnah di Bulan Muharram
2
Niat Puasa Muharram Lengkap dengan Terjemahnya
3
Innalillahi, Nyai Nafisah Ali Maksum, Pengasuh Pesantren Krapyak Meninggal Dunia
4
Keutamaan Bulan Muharram dan Amalan Paling Utama di Dalamnya
5
Khutbah Jumat: Persatuan Umat Lebih Utama dari Sentimen Sektarian
6
Innalillahi, Buya Bagindo Leter Ulama NU Minang Meninggal Dunia dalam Usia 91 Tahun
Terkini
Lihat Semua