Jakarta, NU Online
Perempuan adalah makhluk yang unik karena di satu sisi menjadi ibu dan di sisi lain, belakangan ini bisa jauh lebih berkembang dari masa-masa sebelumnya.
Hal tersebut dikatakan Lintang Cahyaningsih terkait keaktifan kaum perempuan, termasuk yang tergabung dalam IPPNU.
“Kalau saya lihat generasi ibu dan nenek saya, perempuan hanya untuk menjadi istri yang baik. Di sini (IPPNU) saya melihat para pelajar perempuan (berpikir bahwa ke depan) mereka bisa berperan lebih daripada seorang istri,” ujar Lintang, Ahad (8/4) petang di Gedung PBNU Jakarta Pusat.
Gadis yang aktif di kegiatan jurnalistik di kampusnya UGM ini mengatakan para pelajar perempuan sudah semestinya terus mengembangkan diri dan belajar membangun kemampuan yang selama ini tidak bisa diakses.
Adanya kemudahan akses pengetahuan dan eksplorasi kemampuan, menurutnya adalah sebuah keutungan. Ia pun mengaku kagum bila ada perempuan yang sukses dalam keluarga sekaligus meraih pencapaian dirinya.
“Kalau meliat perempuan yang sukses di keluarga dan pencapaian dirinya sendiri, saya selalu kagum dan pengin jadi seperti itu,” ujar gadis yang November 2017 lalu terpilih dalam Kompetisi Rebut Kursi Pemred Tempo.
Kesuksesan perempuan demikian, kata Lintang, membuktikan bahwa sebenarnya perempuan memiliki kesempatan yang sama dengan lali-laki, dan harusnya perempuan bisa mengeksplorasi kesempatan yang ada.
“Kebebasan perempuan sangat memberikan keuntungan menjadi apa yang kita inginkan,” tegas putri Waketum PBNU HM Maksum Mahoedz ini.
Ia pun mengatakan kekaguman kepada pelajar perempuan yang aktif berorganisasi di antaranya melalui IPPNU, Menurut Lintang generasi muda yang aktif berorganisasi akan lebih baik. (Kendi Setiawan)