Nasional

Keamanan Negara dan Keutuhan Bangsa Tanggung Jawab Bersama

NU Online  ·  Senin, 14 Agustus 2017 | 23:00 WIB

Jakarta, NU Online
Direktur Eksekutif Wahid Foundation Yenny Wahid meminta masyarakat untuk tidak menuntut aparat keamanan negara dalam menyelesaikan segala ancaman yang mengancam keutuhan Negara Indonesia seperti terorisme dan radikalisme. Baginya, jika aparat keamanan melakukan tugasnya dengan baik, maka Indonesia akan tetap utuh.

“Terutama ujaran kebecian. Ini tidak boleh kita menyisir ruang-ruang publik kita baik online maupun offline. Itu paling utama,” kata Yenny di Jakarta, Senin (14/8).

Menurut dia, aparat keamanan seperti polisi tidak akan mampu menghadapi itu semua karena mereka memiliki keterbatasan personil, tugas dan wewenang, anggaran, dan lainnya.

Seharusnya masyarakat sipil juga harus mengisi dan ikut melawan serangan-serangan yang bersifat keagamaan, kebencian, hoax, dan lainnya agar bangsa tetap utuh dan negara tetap aman.

“Jadi jangan hanya menuntut Pak Tito,” tegasnya.

Ia mengajak masyarakat sipil untuk turut serta bekerjasama dalam menyelesaikan persoalan-persoalan tersebut. Masyarakat sipil bisa melakukan kontra narasi terhadap narasi yang dipropagandakan oleh para teroris dan radikalis itu.

“Jangan cuma menuntut, tetapi berikan juga kewajiban kita,” ujarnya.

Menurut data yang dirilis Wahid Foundation, di Indonesia ada 600.000 orang yang pernah melakukan radikalisme dan sebelas juta orang siap melakukan jihad jika ada kesempatan. Data tersebut dihimpun dari survey yang dilakukan pada pertengahan tahun lalu. (Muchlishon Rochmat/Fathoni)