Nasional TAQLID MANHAJI

Ke Depan, Bahtsul Masail Diawali Bahtsul Manahij (Kajian Methodologi)

NU Online  ·  Sabtu, 7 Februari 2015 | 10:02 WIB

Jakarta, NU Online
Lembaga Bahtsul Masail (LBM) PBNU tengah merancang pedoman pelaksanaan taqlid manhaji (methodologi) dengan agak rinci. Karena putusan Munas NU 1992 di Lampung masih terlalu umum, taqlid manhaji belum menjadi tradisi bahtsul masail di lingkungan NU.
<>
Pengurus LBM PBNU berinisiatif untuk melakukan kajian methodologi terlebih dahulu sebelum bahtsul masail. “Kita sudah melakukan percobaan begini pada forum bahtsul masail di Jawa Barat dan di Karawang,” kata Ketua LBM PBNU KH Zulfa Musthofa pada diskusi di PBNU, Kamis (5/2) sore.

Jadi forum bahtsul masail berlangsung selama dua hari, kata Kiai Zulfa. Pada hari pertama, peserta melakukan bahtsul manahij. Sementara hari berikutnya baru bahtsul masail.

“Kita tradisikan begitu bersama Katib Syuriyah PBNU Kiai Afifuddin Muhajir dan KH Said Aqil Munawwar. Meskipun tanggapannya belum begitu meriah, kalau tradisi ini terus dijalankan forum bahtsul masail NU tentu lebih baik dari sebelumnya,” kata Kiai Zulfa.

Sementara Muqsith Ghazali memberikan sejumlah tawaran seperti menyejajarkan semua ulama Syafi’iyah tanpa membedakan satu sama lain. Di samping itu perlu adanya meninjau kembali methodologi. Mengaji lagi methodologi untuk mengatasi kebuntuan-kebuntuan bilamana berhadapan dengan persoalan yang tidak pernah disebutkan oleh ibarat.

“Kita juga perlu membaca langsung karya-karya Imam Syafi’i qaulan wa manhajan. Sehingga lahan bacaan kita tidak terbatas pada karya-karya ulama Syafi’iyah berdasarkan interpretasi mereka,” kata Muqsith.

Kiai Cholil Navis mengusulkan agar mengangkat kembali Ar-Risalah karya Imam Syafi‘i sebagai tawaran methodologi berbahtsul masail. Menurutnya, Ar-Risalah menawarkan teori-teori umum yang membuat peserta bahtsul masail lebih leluasa bergerak.

Forum ini dibentuk untuk mengatasi kebuntuan yang kerap terjadi pada bahtsul masail di lingkungan NU. Forum ini juga tengah mempersiapkan pedoman perihal bertaqlid secara manhaji untuk dibawa ke arena Muktamar Ke-33 NU di Jombang. (Alhafiz K)