Katib Aam: NU Didirikan Bukan Sekadar untuk Dakwah
NU Online · Ahad, 25 Oktober 2015 | 01:02 WIB
Jakarta, NU Online
Katib Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf mengingatkan tetang pentingnya Nahdliyin mengetahui tujuan didirikannya Nahdlatul Ulama. Menurutnya, NU didirikan para ulama lebih dari semata untuk tujuan dakwah dan tarbiyah Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja).
<>
“Tapi NU juga beridiri untuk listishlâhi (membangun dan memperbaiki) Indonesia,” ujarnya di hadapan peserta Pelatihan dan Konsolidasi Media Online di Lingkungan PBNU yang digelar Lembaga Ta’lif wan Nasyr NU (LTNNU) di Jakarta, Sabtu (24/10).
Pria yang akrab disapa Gus Yahya ini lalu menceritakan tentang keluarnya NU dari partai Masyumi menjelang Pemilu 1955. Baginya, sikap NU untuk keluar dari partai afiliasi kelompok-kelompok Islam tersebut merupakan keputusan cerdas yang melampaui urusan NU sebagai golongan.
Sebab, katanya, bila NU tetap bergabung di Masyumi kemungkinan besar partai ini memperoleh suara separuh lebih warga Indonesia dan mendominasi keputusan sidang konstituante. Hal ini tidak positif untuk perkembangan Indonesia, karena Masyumi yang didominasi kalangan muslim modernis kala itu mengusung gagasan sektarian berdirinya negara Islam.
“Jika negara Islam berdiri, maka NKRI pasti bubar. Apalagi saat itu Papua belum berhasil direbut,” ujarnya. Menurut Gus Yahya, kiai-kiai NU mengambil keputusan visioner itu dengan logika syariat dan fiqih yang sangat kompleks dan kerap berusaha dipatahkan kelompok lain hanya dengan jargon sederhana “kembali ke al-Qur’an dan Hadits”.
Dengan demikian, lanjutnya, NU terdiri dari dua gagasan yang tak bisa saling dilepaskan, yakni keaswajaan dan keindonesiaan. Hanya saja, untuk menyiarkan kedua hal tersebut NU butuh kendaraan konkret, seperti media dan lain-lain.
Ia mendorong para peserta pelatihan tersebut aktif dalam menyebarkan nilai-nilai Aswaja dan keindonesiaan untuk membangun bangsa Indonesia yang lebih beradab. Hadir dalam kesempatan itu ketua Pengurus Pusat LTNNU Juri Ardiantoro, serta para utusan dari lembaga dan badan otonom NU. (Mahbib)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Larangan Pamer dan Bangga dengan Dosa-dosa
2
Khutbah Jumat: Membumikan Akhlak Nabi di Tengah Krisis Keteladanan
3
Pastikan Arah Kiblat Tepat Mengarah ke Ka'bah Sore ini
4
Khutbah Jumat: Sesuatu yang Berlebihan itu Tidak Baik, Termasuk Polusi Suara
5
Trump Turunkan Tarif Impor Jadi 19 Persen, Ini Syarat yang Harus Indonesia Penuhi
6
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
Terkini
Lihat Semua