Nasional

Katib Aam: Mahasiswa Harus Perangi Ideologi Radikal

NU Online  ·  Jumat, 6 April 2018 | 01:00 WIB

Surabaya, NU Online
Tugas berat juga diemban kalangan yang kini tengah belajar di kampus. Para mahasiswa memiliki tanggungjawab yang tidak ringan dalam memerangi gerakan radikal di Tanah Air. Peran mereka justru sangat ditunggu demi terciptanya keadaan yang damai serta harmonis.

"Mahasiswa juga harus memerangi ideologi radikal yang berkembang di masyarakat,” kata Katib Aam, KH Yahya Cholil Staquf, Kamis (5/4). 

Hal tersebut disampaikan Gus Yahya, sapaan akrabnya saat tampil pada dialog dengan tema Menangkal Idiologi Khilafah dan Menangkal Radikalisme di Indonesia yang diselenggarakan Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jawa Timur di Gedung Twin Tower UIN Sunan Ampel Surabaya.

Gus Yahya juga mengajak mahasiswa untuk berpikir kritis terkait agama Islam itu sendiri. Dirinya mencontohkan dengan bertanya langsung kepada mahasiswa dengan berbagai macam pertanyaan, semisal apakah Islam itu agama atau ideologi politik.

“Tujuannya pertanyaan itu sederhana yakni untuk memberikan pemahan dan membuat mahasiswa berpikir dan nantinya dapat memerangi ideologi radikal yang sudah beredar,” katanya.

Sementara, mantan Kelapa BNPT 2011-2014 Irjen Purn Ansyaad Mbai menyampaikan harapannya agar PMII membantu pemerintah untuk memerangi dan menghilangkan gerakan kelompok radikal yang ada di Indonesia khususnya Jawa Timur.

"Saya senang sekali PMII ada di garis depan untuk memerangi kelompok-kelompok radikal," ungkap mantan Kasi Intel masa Presiden Gus Dur ini.

Kegiatan ini bertujuan mengajak generasi muda khususnya PMII dan mahasiswa UIN sunan Ampel memahami dan memerangi gerakan radikal di wilayah masing-masing dengan mengatasnamakan agama.

Di akhir acara, peserta termasuk narasumber menandatangani ikrar anti radikalisme. (Red: Ibnu Nawawi)