Nasional

Kata Ustadz Yusuf Mansur Usai Sowan ke PBNU

Sel, 18 Juni 2019 | 23:25 WIB

Jakarta, NU Online
Pendakwah Jam’an Nurkhatib Mansur atau dikenal Ustadz Yusuf Mansur (YM) sowan kepada Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siroj di Gedung PBNU di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Selasa (18/6). Pertemuan sengaja digelar sebagai bentuk takzim seorang santri kepada kiai sekaligus dalam rangka Halal bi Halal pasca Idul Fitri 1440 H. 

Yusuf Mansur merasa NU memilki komitmen yang kuat menjaga nilai-nilai kebangsaan dan kebinekaan. Sehingga menurutnya, sudah saatnya Islam yang dibawa NU jaya di semua bidang. 

Ia mengatakan, sebagai seorang santri dirinya tidak asing dengan NU, bahkan tahu banyak mengenai NU terutama NU di kawasan Betawi. Makanya, ia siap ikut serta mengembangkan Nahdlatul Ulama terutama dalam hal usaha dan dakwah. 

“Jangan tanya ke NU-an saya, madrasah pertama di Jakarta itu madrasah kita pak, Madrasah Al-Mansuriah, papannya saja masih ada, masih original. Yang bawa NU ke Jakarta kan kakek saya,” ucap Yusuf Mansur kepada NU Online seusai pertemuan dengan Kiai Said.  

Cucu KH Muhammad Mansur ini menginginkan agar NU terus memperkuat perannya di masyarakat terutama dalam bidang dakwah. Selama ini, kata Yusuf Mansur, NU konsentrasi di Pondok Pesantren dan pedesaan, sementara masjid-masjid di perkotaan terabaikan. 

“NU kan bisa ke kiri bisa ke kanan, warga NU sudah saatnya lebih memasifkan lagi perannya. Untuk menjadi penarik yang wasathiyah, yang tengah, ini kenyataan. Bahwa halaqah di Perkotaan ini gak diambil sama NU,” tuturnya. 

Seperti diketahui, Yusuf Mansur putra merupakan tokoh agama asal Jakarta, pendakwah yang sudah memiliki banyak usahanya itu adalah putra dari Abdurrahman Mimbar dan Humrifíah. 

Sejak kecil, Yusuf Mansur tergolong anak yang cerdas, itu tampak dari kemampuannya menangkap pelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Chairiyah Mansuriyah Jembatan Lima, Tambora Jakarta Barat. 

Madrasah itu merupakan madrasah yang didirikan oleh kakek buyutnya, KH Muhammad Mansur, yang dikenal dengan panggilan Guru Mansur. Kini madrasah tersebut dikelola kakak orangtuanya, KH Ahmadi Muhammad. 

Kendati sudah menjadi tokoh Nasional yang cukup dikenal masyarakat Indonesia, Yusuf Mansur tetap tawadhu dan takzim terhadap guru-gurunya. Baik guru-guru Ibtidaiyah maupun Tsanawiyah. (Abdul Rahman Ahdori/Fathoni)